JAKARTA, REQNews - Rapat dengar pendapat (RDP) tertutup antara Komisi III DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung antirasuah mendapat perhatian banyak pihak, di antaranya mantan pimpinan KPK <a href="https://www.reqnews.com/news/12117/soal-campuri-teknis-penyidikan-komisioner-kpk-bantah-tudingan-bambang-widjojanto" title="Soal Campuri Teknis Penyidikan, Komisioner KPK Bantah Tudingan Bambang Widjojanto">Bambang Widjojanto </a>yang menganggap rapat tersebut melanggar prinsip penting di dalam UU KPK.
Bambang Mengatakan agar Pimpinan KPK menghentikan segala tindakan yang potensial dituduh sebagai "bersenda gurau" karena akan bisa kian menggerus kepercayaan publik pada lembaga KPK.
&nbsp;"Menyadari dan insyaf pada amanah yang berat yang harus ditanggung Pimpinan KPK, jauh lebih bermakna bagi upaya pemberantasan korupsi," tutupnya.
Bambang mengungkapkan bahwa tindakan rapat tertutup itu potensial dikualifikasi telah melanggar prinsip penting di dalam UU KPK yang melanggar azas keterbukaan
. Jika itu dilakukan maka harus ada alasan yang sangat kuat yang harus dijelaskan secara terbuka kenapa harus dilakukan tertutup.
Selain itu RDP tertutup juga menunjukkan fakta yang menjelaskan perbedaan sangat fundamental antara Pimpinan KPK saat ini dengan banyak periode kepemimpinan KPK sebelumnya yang nyaris tidak pernah ada rapat tertutup seperti ini.
 "Pertemuan secara tertutup bukan hanya menimbulkan tudingan miring saja tapi pertanyaan di publik, apakah rezim KPK saat ini tengah bersekutu dan dibayangi kuasa kegelapan?" ungkapnya.
&nbsp;

KPK RDP Tertutup, Bambang Widjojanto: Hentikan Segala Senda Gurau

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi