KALBAR, REQNews &ndash; Dugaan penghinaan Sultan Hamid II, Polda Kalimantan Barat telah melayangkan surat panggilan klarifikasi kepada mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM <a href="https://www.reqnews.com/news/17930/hendropriyono-dipolisikan-pangeran-pontianak-diduga-hina-sultan-hamid" title="Hendropriyono Dipolisikan Pangeran Pontianak, Diduga Hina Sultan Hamid">Hendropriyono</a>.
&ldquo;Surat panggilan klarifikasi sudah dilayangkan. Hanya saja, dijawab oleh pengacaranya, agar dijadwalkan ulang karena Covid-19,&rdquo; kata Kabid Humas Polda Kalbar Kombes (Pol) Donny Charles Go, Kamis, 16 Juli 2020.
Dalam kasus ini, Donny mengatakan kasus ini dalam tahap penyelidikan dan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
&ldquo;Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dari pihak pelapor," ujarnya.
Selian itu polisi juga telah melakukan permintaan keterangan dari saksi ahli sejarah, ahli Bahasa Indonesia dan saksi ahli Undang-undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Donny menjelaskan, setelah permintaan klarifikasi dipenuhi, penyidik akan melakukan gelar perkara.
&ldquo;Setelah penyelidikan selesai. Nanti akan dilakukan gelar perkara. Namun kapan waktunya, kami masih belum tahu,&rdquo; ujar Donny.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono dilaporkan ke Polda Kalbar terkait video berdurasi 6 menit 13 detik yang berbicara tentang Sultan Hamid II. Hendropriyono memberikan penjelasan mengapa Sultan Hamid II tidak layak dinobatkan sebagai pahlawan nasional. Dalam kesempatan itu, Hendropriyono menyebut Sultan Hamid II tidak senang ketika rakyat tidak menginginkan Indonesia menjadi negara kesatuan.
&nbsp;

Eks Kepala BIN Ini Minta Penjadwalan Ulang Pemeriksaan Terkait Sultan Hamid

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi