TAIPEI, REQNews - Perkelahian meletus di parlemen Taiwan pada hari Senin ketika anggota <a href="https://www.reqnews.com/news/8427/chatting-dengan-psk-saat-rapat-anggota-parlemen-ini-minta-maaf" title="Chatting dengan PSK Saat Rapat, Anggota Parlemen Ini Minta Maaf">parlemen </a>dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa menerobos barikade yang didirikan oleh oposisi utama Kuomintang (KMT) yang telah menempatinya untuk memprotes "tirani" pemerintah.
Dilansir dari Reuters, Lebih dari 20 anggota parlemen KMT menduduki legislatif pada Senin malam, menghalangi masuk dengan rantai dan kursi, mengatakan pemerintah berusaha untuk memaksakan melalui undang-undang dan menuntut presiden untuk mencabut pencalonan seorang pembantu dekat dengan pengawas tingkat tinggi.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/62645efd7295ba8e807831bc58dd35c3.jpg" border="0" />
Anggota parlemen KMT menduduki legislatif menahan pintu dengan kursi
Menjelang senin, anggota parlemen DPP menarik barikade dan memaksa masuk, mengelilingi podium utama tempat berlawanan KMT mereka bersembunyi.
Ada bentrokan dan teriakan, termasuk ketua baru mudanya Johnny Chiang, berjuang untuk mempertahankan posisi mereka.
Para anggota parlemen KMT akhirnya menarik diri, tetapi mengecam rekan-rekan DPP mereka karena menggunakan kekerasan terhadap mereka.
"Ini adalah hal yang sangat berbahaya. Anda tidak dapat memperlakukan kolega anggota parlemen seperti itu," kata anggota parlemen KMT Wayne Chiang, cicit dari pemimpin otokratis Chiang Kai-shek, kepada wartawan.
<img src="https://photo.reqnews.com/editor/6bad9214d6e50de52e425005c7536ba5.jpg" border="0" />
Legislator Kuomintang (KMT) oposisi utama Taiwan Lu Ming-che (kiri) berkelahi dengan anggota parlemen Partai Demokrat Progresif (DPP) Wu Ping-jui (tengah)
Anggota parlemen DPP mengeluh tentang pengrusakan ruangan oleh anggota KMT, termasuk slogan yang dicat semprot dengan warna hijau cerah dan kursi menumpuk tinggi untuk memblokir pintu, memposting gambar di media sosial dari kerusakan.
KMT, yang kalah dalam pemilihan parlemen dan presiden bulan Januari, memulai protes mereka di parlemen pada hari Minggu sore. Partai secara tradisional lebih menyukai hubungan dekat dengan Cina, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri.
KMT mengatakan pihaknya memprotes DPP dan Presiden Tsai Ing-wen yang memaksa tagihan dan pencalonan Tsai sebagai asisten seniornya Chen Chu untuk memimpin Control Yuan, pengawas pemerintah independen, menyebut pemerintah Tsai "lebih tirani daripada sebelumnya".
DPP memiliki mayoritas parlemen yang besar, dan telah marah dengan penargetan Chen, yang dipenjara pada 1980 karena membantu memimpin demonstrasi pro-demokrasi melawan pemerintah KMT ketika Taiwan adalah kediktatoran.
"Sungguh berani!" legislator senior DPP Wang Ting-yu menulis di halaman Facebook-nya.
Baik DPP dan kantor kepresidenan mengutuk tindakan KMT, dengan DPP mengatakan KMT sedang mengatur "lelucon".
KMT sedang menjalani perombakan kebijakan untuk mencoba dan memenangkan kembali dukungan rakyat, tetapi menghadapi perjuangan yang berat.
Awal bulan ini, walikota KMT dari kota besar selatan Kaohsiung kehilangan suara penarikan dengan selisih yang sangat besar, dalam kemunduran lain bagi partai tersebut.

Seperti Ini Kalau Anggota DPR Lagi Baku Hantam, Senjatanya Kursi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi