JAKARTA, REQnews - Raksasa media sosial Facebook harus menelan pil pahit, setelah dinyatakan bersalah dan wajib membayar denda 650 juta dolar AS atau setara Rp 9,5 triliun akibat kasus privasi dan penggunaan teknologi pengenalan wajah.

Kasus ini bermula ketika Facebook digugat karena melanggar Undang-undang Privasi Informasi Biometrik Illinois pada 2015 lalu. Medos besutan Mark Zuckerberg ini dianggap telah melakukan pengumpulan data wajah secara ilegal.

Data wajah itu kemudian dipakai facebook ke dalam teknologi untuk fitur 'tag suggestions'. Masalahnya, Facebook menjalankan fitur tersebut tanpa persetujuan dari pengguna.

Mengutip Endgadget, Jumat 24 Juli 2020, angka denda itu sebenarnya sudah ditambah oleh Facebook sebanyak 100 juta dolar AS, yang laporan dari Fortune, perusahaan tersebut akan membayar 550 juta dolar AS namun ditolak oleh pengadilan.

Uang penyelesaian ini nantinya akan diberikan untuk pengguna Facebook Illinois yang fotonya muncul di situs setelah tahun 2011. Masing-masing akan mendapat uang sebesar 400 dolar AS atau sekitar Rp 5,8 jutaan.