JAKARTA, REQnews -&nbsp;Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet prihatin dengan banyaknya masyarakat yang termakan berbagai <a href="https://www.reqnews.com/search?q=hoaks">hoaks</a> selama masa pandemi Covid-19 ini.
Ia berkata, masyarakat begitu mudah mempercayai informasi secara serampangan tanpa dasar yang kuat dan tidak menyaringnya terlebih dahulu. Hal ini menurutnya sama dengan yang terjadi pada Pemilu 2019, yakni saat nalar rakyat sudah mengkhawatirkan.
"Ini mendandakan daya nalar bangsa sudah di ujung tanduk," kata Bamsoet dalam keterangannya pada Sabtu 25 Juli 2020.
Bamsoet menjelaskan, salah satu hoax terburuk selama pandemi ini adalah tuduhan bahwa tenaga medis adalah penyebar virus corona. Hal ini berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan gugus tugas Covid-19 terhadap 2.050 tenaga medis di seluruh Indonesia.
Hasil jajak pendapat tersebut mengungkap, 135 tenaga medis mengaku diusir dari tempat tinggalnya, 66 orang mendapat ancaman pengusiran, 140 orang dipermalukan karena bekerja menangani Covid-19 di RS, 160 orang dijauhi masyarakat, dan 71 dijauhi keluarga sendiri.
Kondisi memprihatinkan tersebut semuanya berasal dari hoaks yang beredar, dan masyarakat begitu mudah mempercayai bahwa tenaga medislah sumber Covid-19, padahal tidak demikian, menurut Bamsoet.
"Bahkan jika sudah diluruskan, mereka tetap tidak mau menerima karena sudah lebih dahulu percaya pada informasi yang menyesatkan," ujarnya.
Kemudian, Bamsoet juga bicara soal hoaks thermo gun yang disebut bisa berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama berdampak pada kerusakan otak. Baginya, hal ini membuktikan masyarakat doyan memakan informasi keliru.
"Ini tantangan terbesar umat manusia, khususnya dalam dunia pendidikan, yakni serangan hoaks dan misinformasi.," kata dia.

Bamsoet: Daya Nalar Bangsa di Ujung Tanduk!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi