JAKARTA, REQnews -&nbsp;Sekelompok orang bersenjata membunuh 20 petani, termasuk anak-anak di wilayah Darfur, Sudan pada Sabtu 25 Juli 2020. Diduga kuat, <a href="https://www.reqnews.com/search?q=pembunuhan">pembunuhan</a> ini terkait dengan sengketa lahan.
Pembunuhan terjadi ketika para petani sedang mengunjungi lahan milik mereka. Tiba-tiba, datanglah kelompok tersebut, lalu melepas tembakan secara membabi buta.
Kasus ini adalah buntut pertemuan antara pemilik lahan asli dengan kelompok yang merampas tanah mereka. Pertemuan ini diinisiasi oleh pemerintah Sudan pada Mei 2020 lalu.
Kedua pihak sepakat, bahwa pemilik tanah asli akan kembali mengambil ladang mereka. Namun, sepertinya kesepakatan itu dinodai, karena pihak yang tak menerima mengirim kelompok bersenjata.
Darfur telah dihantam oleh konflik pahit yang pecah pada&nbsp;2003 lalu. Konflik terjadi antara pemberontak etnik minoritas yang mengeluhkan marginalisasi&nbsp;dengan pasukan yang setia kepada presiden Omar Al Bashir yang sekarang digulingkan&nbsp;dan milisi Janjaweed yang ditakuti.
Sejauh ini, menurut data PBB, konflik telah menewaskan 300 ribu orang dan membuat 2,5 juta warga terlantar. Penggulingan Omar Al Bashir bulan April 2019 lalu tak lantas membuat situasi kondusif.
Penggulingan terjadi setelah masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi memprotes kebijakan di massa pemerintahannya. Setelah digulingkan, ia dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional yang bermarkas di Den Haag atas tuduhan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Darfur.

Biadab! 20 Petani Dibunuh Kelompok Bersenjata karena Sengketa Lahan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi