JAKARTA, REQNews - Setelah dilakukan inspeksi terhadap 3.068 perusahaan akhirnya Pemprov Jakarta menutup sementara 25 <a href="https://www.reqnews.com/news/6138/aktivitas-perkantoran-dan-perekonomian-di-jayapura-masih-lumpuh" title="Aktivitas Perkantoran dan Perekonomian di Jayapura Masih Lumpuh">perusahaan</a>, ini karena perusahaan-perusahaan tersebut melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah. Sementara itu, sebanyak 389 perusahaan diberi peringatan pertama dan 101 lainnya mendapatkan peringatan kedua.
"Dan ada 25 perusahaan ditutup sementara," kata Andri di Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020.
Andri mengatakan jumlah pelanggaran aturan PSBB transisi yang dilakukan perusahaan menurun. Menurutnya hal itu merupakan salah satu imbas dari penerapan ganjil genap.
Dia mengatakan saat ini kondisi perkantoran di ibu kota lebih sepi. Andri optimistis kebijakan ganjil genap mengurangi kapasitas perkantoran menjadi 50 persen termasuk dengan penerapan sistem shift.
"Memang harus ada instrumen tambahan supaya perkantoran disiplin melaksanakan aturan protokol kesehatan terutama pembatasan 50 persen kapasitas," ucapnya.

Nih, 25 Perusahaan Ditutup Paksa Pemprov Jakarta karena Langgar PSBB

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi