JAKARTA, REQnews - Otto Hasibuan, pengacara Djoko Tjandra yang baru saja ditunjuk oleh buronan kasus hak tagih (cessie) Bank Bali tersebut menganggap penahanan terhadap kliennya tidak sah.
Menanggapi hal itu, Kejaksaan Agung (Kejagung) menegaskan bahwa pada 31 Juli lalu pihaknya hanya menjalani eksekusi bukan penahanan.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Hari Setiyono mengatakan, bahwa eksekusi dilakukan berdasarkan putusan majelis hakim PK Djoko Tjandra. Sehingga bila ada yang mempermasalahkan, kata Hari, Kejagung siap bertanggung jawab dalam ranah hukum.
"Jadi kalaupun ada yang berpendapat bahwa, itu tidak sah ataupun harus batal demi hukum maka kami siap jika hal tersebut akan dipermasalahkan dalam tataran ranah hukum," katanya kepada wartawan di Gedung Bundar Jampidsus, Jakarta Selatan, Selasa, 4 Agustus 2020.
Ditegaskan Hari, tugas jaksa pada saat itu selaku eksekutor selesai terhadap penempatan napi akan ditempatkan dimana. Sebab, soal penempatan Djoko Tjandra sudah menjadi wewenang Direktorat Jendral Pemasyarakatan.
"Jadi kami ulangi, tugas jaksa dalam hal ini adalah eksekusi terhadap putusan peninjauan kembali nomor 12 tahun 2009. Jadi tidak ada istilah penahanan ya, jadi eksekusi," ujarnya.

Diserang Pengacara Djoko Tjandra, Begini Penjelasan Kejagung

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi