SEMARANG, REQNews - Sumiyatun, nenek buta huruf di Demak, Jawa Tengah yang kasusnya pernah viral karena tanahnya diserobot dengan cara <a href="https://www.reqnews.com/news/16405/waduh-banyak-penipuan-janjikan-warga-terdata-penerima-bansos" title="Waduh, Banyak Penipuan Janjikan Warga Terdata Penerima Bansos">ditipu</a>, kini bernapas lega, karena gugatannya dikabulkan oleh majelis hakim di PTUN Semarang.
Mbah Tun begitu panggilan akrabnya, langsung menangis ketika mendengar gugaatannya dikabulkan. Kepemilikan sawah yang sempat berpindah tangan ke orang lain, bakal kembali ke genggamannya.
Koalisi Peduli Mbah Tun yang terdiri dari BKBH Fakultas Hukum Unisbank, Unit Bantuan Hukum DPC PERADI RBA, dan LBH Demak Raya, merupakan pendamping Mbah Tun gara nenek yang sudah renta itu kembali mendapatkan haknya.
Koordinator Koalisi Peduli Mbah Tun, Sukarman, mengatakan, dalam perkara No.23/G/2020/PTUN, majelis hakim mengabulkan semua gugatan. Untuk itu, dia memberikan apresiasi kepada PTUN karena jeli dan cemat dalam memutus perkara.
"Putusan ini menegaskan bahwa pengadilan masih layak dijadikan tempat mencari keadilan bagi Mbah Tun," ungkap Sukarman, Kamis, 6 Agustus 2020.
Dalam putusan yang dibacakan secara daring itu, hakim menyatakan tidak sah peralihan sertifikat hak milik (SHM) No 11 oleh pemenang lelang bernama Dedy Setyawan Haryanto. Memerintahkan kepada tergugat dalam hal ini BPN Demak untuk mengembalikan kedudukan SHM No 11 dari Dedy Setyawan kepada Sumiyatun.
"Mewajibkan kepada tergugat dalam hal ini BPN Demak mencoret peralihan SHM atas nama Dedy Setyawan," jelas dia.
Pihak Mbah Tun dalam waktu dekat akan membuat surat kepada Ketua Pengadilan Negeri Demak dengan melampirkan salinan putusan PTUN yang sudah menyatakan Mbah Tun menang. Terdapat dua putusan sekaligus, yaitu putusan No.23/G/2020/PTUN oleh PTUN dan putusan Mahkamah Agung No. 139 K/Pdt/2015.
&nbsp;

PTUN Akhirnya Menangkan Nenek Buta Huruf yang Tanahnya Diserobot

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi