JAKARTA, REQnews -&nbsp;Mendagri Tito Karnavian melarang adanya kampanye dengan mengundang penyanyi dangdut yang berpotensi memancing kerumunan banyak orang dalam satu lokasi saat proses berjalannya <a href="https://www.reqnews.com/search?q=pilkada">Pilkada 2020</a>.
Tito menegaskan, kerumunan orang banyak akibat dangdutan bisa mengakibatkan peningkatan risiko penularan Covid-19.
"Jadi gaya-gaya seperti buka panggung, joget-joget bawa penyanyi dangdut, segala macam, sambil&nbsp;nyawer-nyawer&nbsp;itu kemungkinan besar enggak ada," kata Tito dalam kunjungannya ke Bengkulu, Jumat 7 Agustus 2020.
Selain itu, sebagai catatan, Tito mengingatkan para calon agar tidak menghadirkan massa dengan jumlah lebih dari 50 orang saat berkampanye di pilkada ini.
Penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu diminta untuk tegas terhadap larangan tersebut, dan melakukan tindakan yang diperlukan bila ditemukan adanya pelanggaran regulasi yang ditetapkan pada Pilkada 2020.
"Saya minta, tolong siap-siap rekan-rekan yang mau jadi kontestan dan bawaslu dari Gakkumdu tegakkan sesuaikan dengan peraturan KPU," ujar mantan Kapolri ini.
Ia mengancam para kandidat kepala daerah yang membiarkan pendukungnya melakukan hal tersebut akan dikenakan sanksi berupa didiskualifikasi.
"Kalau ada konvoi, arak-arakan, tulis disana enggak ada konvoi arak-arakan. Kalau sampai berulang kali semprit, diskualifikasi," katanya menambahkan.

Pilkada 2020, Tito Larang Warga Dangdutan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi