JAKARTA, Reqnews - Pemerintah AS kembalikan kelompok pertama migran pencari suaka di AS ke kota perbatasan Meksiko, Tijuana pada Jumat (25/1/2019) waktu setempat, demikian informasi dari pejabat-pejabat AS dan Meksiko sebagaimana diberitakan Reuters. Hal ini menandai awal mulai pergantian kebijakan utama pemerintahan Trump.Kebijakan yang bernama Protokol Perlindungan Migran (the Migrant Protection Protocols/ MPP) ini diumumkan pertama kali pada 20 Desember 2018. Kebijakan ini akan mengembalikan migran yang bukan berasal dari Meksiko yang melintasi perbatasan selatan AS akan kembali menunggu di Meksiko. Pada saat yang sama, permintaan suaka mereka diproses di pengadilan imigrasi AS.Rencana ini bertujuan pada mengekang peningkatan jumlah keluarga yang kebanyakan datang dari Amerika Tengah. Mereka mengatakan, mereka takut kembali ke negara asal karena tindakan kekerasan. Pemerintahan Trump mengatakan, banyak dari klaim-klaim itu tidak valid. Program itu akan diterapkan kepada para migran yang tiba dan meminta suaka di gerbang masuk atau mereka yang tertangkap melintas secara ilegal dan mengatakan mereka takut untuk kembali ke rumah.Anak-anak yang melakukan perjalanan sendiri dan sejumlah migran dari “populasi yang rentan” dapat dikeluarkan jika dilihat perkasus, demikian keterangan Departemen Keamanan Tanah Air (the Department of Homeland Security/ DHS) berdasarkan lembar fakta.“MPP akan menyediakan proses yang lebih aman dan lebih tertata sehingga akan mengecilkan hati orang-orang yang berusaha masuk secara ilegal dan membuat klaim yang tidak benar untuk tinggal di AS, serta mengizinkan sumber-sumber daya didedikasikan kepada mereka yang secara kualifikasi legitim untuk suaka,” ujar pihak DHS.Perlintasan ilegal di perbatasan selatan telah menurun secara dramatis sejak dekade lalu. Tapi beberapa tahun terakhir lebih banyak keluarga dan anak-anak tanpa pendamping dari El Salvador, Honduras dan Guatemala yang bermigrasi ke AS serta meningkatnya aplikasi suaka. Berdasarkan data pemerintahan AS, tahun lalu, sekitar 93.000 orang mencari suaka di perbatasan selatan, naik 67% dari 2017.Pada saat kasus mereka diputuskan oleh hakim imigrasi AS, hak tinggal di AS para pencari suaka terjamin. Namun jaminan lebih dari 800.000 kasus berarti proses yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.Sekarang, pemerintah AS mengatakan para migran akan dikembalikan bersama sebuah “notifikasi untuk hadir” di pengadilan imigrasi. Mereka akan dapat memasuki AS untuk sesi “hearing” mereka, tapi mereka akan bisa hidup di Meksiko secara interim. Jika mereka kalah dalam kasus mereka, mereka akan dideportasi ke negara asal. Meksiko telah mengatakan, tidak akan menerima siapapun menghadapi ancaman di perbatasan Meksiko.Tapi pengacara imigrasi khawatir teritori Meksiko tidak aman untuk para migran yang secara rutin diculik oleh kelompok kriminal dan penyelundup manusia. Yang lebih memprihatinkan adalah para migran yang mengajukan aplikasi tidak mampu mengakses pengacara legal/ kuasa hukum yang layak untuk mewakili mereka di pengadilan AS.Hingga kini masih belum jelas bagaimana rencana Meksiko untuk menyediakan rumah ratusan bagi pencari suaka yang menjalani proses imigrasi yang panjang. Beberapa kota perbatasan Meksiko lebih penuh kekerasan ketimbang kota-kota di Amerika Tengah yang ditinggalkan. Pemerintahan Trump mengatakan akan menyandarkan diri pada hukum AS yang mengizinkan migran berusaha masuk AS melalui negara yang berbatasan untuk dipindahkan ke negara itu. Tapi kebijakan ini akan cenderung ditantang di pengadilan sejak klaim pencari suaka dilindungi di bawah hukum internasional dan AS.Beberapa kebijakan imigrasi Trump, termasuk sejumlah upaya untuk mengurangi aplikasi pencari suaka, telah dihentikan oleh pengadilan-pengadilan federal AS.Trump berpendapat, sistem suaka disalahgunakan. Ungkapan itu untuk menyebut sebuah proses di mana banyak migran bebas di AS untuk menunggu pemeriksaan pengadilan imigrasi yang cirinya “tangkap dan lepas”. Trump menuntut 5,7 miliar Dollar dalam pendanaan untuk tembok sepanjang perbatasan Meksiko. Ini memicu penutupan pemerintahan AS secara parsial hingga hari ke-34 pada Kamis (24/1/2019) dan telah meninggalkan 800.000 pekerja federal tanpa bayaran. (Prazz)

Jumat, Amerika Serikat Mulai Kembalikan Pencari Suaka ke Meksiko

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi