AMERIKA, REQNews - Pejabat keamanan nasional Departemen Kehakiman AS pada hari Rabu, 12 Agustus 2020 menyatakan bahwa Konsulat <a href="https://www.reqnews.com/news/19496/membalas-cina-perintahkan-as-segera-tutup-konsulat-jenderal-di-chengdu" title="Membalas, Cina Perintahkan AS segera Tutup Konsulat Jenderal di Chengdu">Cina </a>di Houston telah lama berada dalam radar Biro Investigasi Federal sebagai pangkalan bagi upaya Cina untuk mencuri kekayaan intelektual AS.
Dalam diskusi yang dipresentasikan oleh sebuah lembaga pemikir Washington, John Demers, Asisten Jaksa Agung AS untuk Keamanan Nasional, mengatakan bahwa Houston "tidak dipilih secara sembarangan" ketika pemerintahan Presiden Donald Trump bulan lalu menutup konsulat tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Demers mengatakan kepada Center for Strategic and International Studies bahwa langkah pemerintah AS untuk menutup konsulat dimaksudkan untuk mengganggu "apa yang telah kami lacak selama beberapa waktu."
Dia mengetahui 50 kejadian di 30 kota berbeda di AS tempat spionase industri dan kekayaan intelektual serupa untuk kepentingan Cina baru-baru ini dilaporkan. Houston hanyalah "puncak gunung es", katanya.
Demers mengatakan kekhawatiran utama pemerintah AS yang mengarah pada langkah baru-baru ini untuk mengekang penggunaan aplikasi TikTok Cina adalah bahwa orang Amerika memberi aplikasi akses ke data pribadi yang sensitif, terkadang termasuk daftar kontak pribadi dan data lokasi.
Penggunaan teknologi yang diproduksi oleh raksasa Cina Huawei dalam pengembangan dan pembangunan data 5G dan jaringan telepon AS akan membuat orang Amerika terbuka untuk lebih banyak eksposur data mereka, itulah sebabnya administrasi Trump juga meluncurkan "upaya luar biasa" untuk meyakinkan Sekutu AS di Eropa dan Asia harus waspada dan mundur dari mengizinkan peralatan buatan China masuk ke jaringan baru mereka, kata Demers.
Dia menambahkan bahwa lebih banyak dakwaan pidana AS yang menuduh keterlibatan Cina dalam peretasan komputer diharapkan terjadi selama tahun 2020. Departemen Kehakiman sedang menugaskan kembali jaksa untuk menangani penuntutan terkait Cina, katanya.

FBI Duga Konsulat Cina di Houston Pangkalan Curi Kekayaan Intelektual AS

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi