JAKARTA, REQnews -&nbsp;Pria berinisial AH yang diduga merupakan sisa-sisa kader organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), kaget saat puluhan pengurus GP Ansor Bangil mendatangi rumahnya di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Pasuruan pada Kamis 20 Agustus 2020.
Ketua GP Ansor Bangil Saad Muafi mengatakan, kedatangan pihaknya meminta pertanggungjawaban atas hinaan AH terhadap ormas dan ulama NU melalui media sosial. AH pun dilaporkan ke polisi atas dugaan kasus tersebut.
"Pertama ada penghinaan terhadap ormas NU dan ulama kami Habib Lutfi yang dilakukan anggota HTI oleh AH. Kemudian dari AH menyampaikan bahwa tempat berkumpulnya mereka, tempat belajarnya HTI itu ada di sebuah lembaga pendidikan di Desa Kalisat," kata Muafi, Kamis.
Setelah itu, pengurus GP Ansor Bangil mendatangi lembaga pendidikan yang dimaksud. Mereka menemukan adanya dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo.
"Saya menemukan foto presiden dicoret. Itu yang pertama. Kemudian saya temukan foto wakil presiden masih belum diganti, masih Pak Jusuf Kalla. Yang ketiga tidak ada bendera Merah Putih di masa 17an ini. Mereka memang anti NKRI,"&nbsp;ujar Muafi.
Sementara Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adrian Wimbarda mengatakan pihaknya sudah menerima laporan dari Ansor Bangil.&nbsp;
"Kita terima laporannya tentang masalah ITE, tentang dugaan penghinaan yang di Facebook. Yang diproses dan dilaporkan itu. Sekarang kita lakukan pendalaman," kata Adrian.

Hina Ulama NU dan Coret Foto Jokowi, Terduga HTI Dipolisikan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi