GARUT, REQNews - Polres Garut, Jawa Barat telah memeriksa 6 orang saksi terkait organisasi <a href="https://www.reqnews.com/news/21645/heboh-paguyuban-di-garut-ubah-lambang-pancasila-polri-bin-harus-gerak-cepat" title="Heboh Paguyuban di Garut Ubah Lambang Pancasila, Polri-BIN Harus Gerak Cepat">Kandang Wesi Tunggal Rahayu</a> yang mengubah lambang negara Burung Garuda dan mencetak mata uang sendiri.
Menurut saksi yang diperiksa perekutan anggota diberi iming-imingi emas.
"Perekrutan anggota dijanjikan dengan deposito berupa emas. Tapi kami sedang dalami dugaan penipuan," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng di Garut, Rabu, 9 September 2020.
Armin Mappaseng, mengatakan enam orang saksi yang diperiksa di antaranya camat, kepala desa dan mantan anggota Kandang Wesi Tunggal Rahayu.
"Kami sudah memeriksa 6 saksi serta dokumen organisasi tersebut," kata Armin.
Meski begitu, Armin enggan menyampaikan hasil pemeriksaan saksi itu. Namun polisi mengantongi sejumlah dokumen milik organisasi Kandang Wesi Tunggal Rahayu seperti lembar susunan kepengurusan.
Diketahui, organisasi Kandang Wesi Tunggul Rahayu mengganti lambang negara Indonesia Garuda Pancasila dengan kepala menghadap ke depan dan di atas kepala terpasang mahkota. Mereka juga menambah kalimat Soenata Logawa pada semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika.
Ormas itu juga membuat mata uang sendiri dengan gambar pimpinan organisasi Mr Prof Ir Cakraningrat alias Sutarman.

Rekrut Anggota, Paguyuban Kandang Wesi Tunggal Rahayu Iming-Imingi Deposito Emas

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi