JAKARTA, REQnews - Rasa trauma masyarakat tampaknya belum hilang akibat aksi brutal Prada MI dan sejumlah oknum TNI pada Sabtu 29 Agustus lalu. Yang mengerikan, selain menyebabkan korban dari kepolisian, masyarakat sipil pun ikut jadi bulan-bulanan para pelaku.
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurrachman pun menyebut bahwa ada 23 orang yang ikut dianiaya para pelaku. "Kami sampaikan kerugian personel maupun materil sampai 7 September, ada 119 pelapor, ada 117 masyarakat, dan 2 polisi dari hasil rekapitulasi jumlah pengaduan, korban penganiayaan fisik ada 23 orang," kata Mayjen Dudung saat konferensi pers, Rabu 9 September 2020.
Yang mengerikan, Dudung menceritakan bahwa para pelaku melakukan penganiayaan yang brutal dan tidak manusiawi. Mereka memukul korban, menusuk, hingga melindas para korban yang notabene masyarakat sipil.
"Berupa penganiayaan pembacokan, kemudian pemukulan dan penusukan dan ada juga masyarakat yang sudah dipukul terkapar dan terlindas juga pakai motor," kata Dudung.
Jelas, apa yang dilakukan para pelaku tidak dibenarkan oleh institusi. Untuk itu, Pospom TNI AD melakukan penyelidikan dan sebanyak 81 anggota TNI AD telah diperiksa terkait penyerangan Polsek Ciracas. Mereka berasal dari 34 satuan yang berbeda.
Dari jumlah itu 50 orang ditetapkan sebagai tersangka. Sementara 23 personel lain dikembalikan ke satuan karena hanya sebagai saksi. "Yang sudah dinaikkan status jadi tersangka dan ditahan sebanyak 50 personel," ujar Danpuspom TNI AD Letjen TNI Dodik Wijanarko.

Tak Manusiawi, Prada MI Dkk Tusuk dan Lindas Warga di Penyerangan Polsek Ciracas

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi