JAKARTA, REQnews -&nbsp;Begitu banyak pihak yang kecewa dengan bebasnya eks Mensos Idrus Marham setelah menjalani hukuman 2 tahun penjara kasus korupsi, termasuk salah satunya Indonesia Corruption Watch (ICW).
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana berkata, penjara dua tahun tak akan memberi efek jera kepada koruptor, dan hal tersebut menunjukkan buruknya upaya menghentikan korupsi di Indonesia.
"Sedari awal ICW sudah kecewa terhadap vonis yang dijatuhkan oleh Mahkamah Agung pada tingkat kasasi kepada Idrus Marham," kata Kurnia, Sabtu 12 September 2020.
"Cita-cita untuk dapat menghentikan laju korupsi sebenarnya masih sebatas angan-angan belaka," ujarnya menambahkan.
Kurnia menilai, vonis ringan kepada Idrus Marham bisa menjadi evaluasi terhadap majelis hakim yang menyidangkan perkara korupsi. Harusnya, hakim menjatuhkan vonis berat, bahkan pencabutan hak politik agar efek jera bisa terasa.
"Pertama, menjatuhkan pidana penjara yang maksimal. Kedua, memaksimalkan pemberian hukuman berupa uang pengganti. Ketiga, mencabut hak politik Keseluruhan ini adalah paket penting untuk dapat memberikan efek jera yang maksimal kepada para koruptor," kata dia.
Kurnia mencatat, semenjak 2005, memang putusan hakim terhadap perkara korupsi tidak pernah berpihak pada pemberantasan korupsi. Terutama tren pada 2019 yang mana rata-rata vonis pidana bagi koruptor hanya berkisar 2 tahun 7 bulan.

Idrus Marham Bebas, ICW: Menghentikan Korupsi Hanya Angan Belaka!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi