JAKARTA, REQnews - Aksi Tentara Pembebasan Nasional&nbsp;Papua&nbsp;Barat (TPNPB) di Tanah Papua makin menjadi. Usai menembak mati Pratur Dwi Akbar Utomo dan Serka Sahlan, kelompok bersenjata itu mulai mengancam maskapai penerbangan sipil yang terbang di wilayah&nbsp;Papua.
Masyarakat sipil yang dimaksud seperti Lion Air Group, Garuda Indonesia hingga Sriwijaya Group. Mereka mengaku&nbsp;tak akan segan-segan menembak&nbsp;pesawat&nbsp;sipil tersebut jika nekat mengangkut pasukan&nbsp;TNI&nbsp;dan&nbsp;Polri.
Ancaman tersebut dikeluarkan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu baru hari ini, Sabtu 19 September 2020.
Juru Bicara Komando Nasional TPNPB Sebby Sambom dalam keterangannya mengatakan peringatan keras tersebut bertujuan, agar seluruh maskapai penerbangan sipil di tanah Papua tidak menjadi sasaran tembak pasukan TPNPB.
&ldquo;Jika penerbangan sipil mengangkut militer dan polisi Indonesia dari kota (atau) provinsi ke kabupaten-kabupaten, maka TPNPB siap menembak,&rdquo; kata Sebby.&nbsp;
Pun kembali memperingatkan agar maskapai-maskapai penerbangan tersebut sebaiknya tidak mengangkut aparat keamanan Indonesia. Terutama, kata dia, ke wilayah-wilayah yang selama ini masih menjadi kawasan konflik bersenjata antara KKB dan TNI/Polri.
&ldquo;Kami keluarkan peringatan tegas agar semua penerbangan (sebaiknya) tidak melayani anggota TNI/Polri,&rdquo; ucap Sebby.
Sebelumnya, kepolisian merilis bahwa pesawat Dabi Air PKD PGR ditembak KKB di ujung Bandara Bilogai, Kampung Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Jumat 18 September lalu.&nbsp;
Pesawat itu ditembak dua kali dari ketinggian dengan jarak 300 meter dari landas pacu Bandara Bilogai.
Tak hanya itu, KKB juga sebelumnya dilaporkan membacok seorang tukang ojek bernama Ahmad Badawi pada Kamis 17 September lalu.&nbsp;
Korban yang berusia 49 tahun itu dibacok di belakang SD YPPK Santo Mikael, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa. Akibat kekerasan itu, lengan korban putus dan akhirnya meninggal dunia karena kehabisan darah.
KKB&nbsp;melakukan pengadangan terhadap anggota&nbsp;TNI&nbsp;yang sedang membawa logistik di Intan Jaya. Dari aksi pengadangan itu, seorang anggota&nbsp;TNI&nbsp;selaku&nbsp;Babinsa&nbsp;bernama Serka Sahlan ditembak mati.&nbsp;
Kontak senjata antara TNI dan KKB Papua juga kembali terjadi pada Sabtu 19 September 2020.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria mengatakan, kontak senjata ini terjadi di Pos Koramil Persiapan Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.
"Kontak senjata melibatkan Satgas BKO Aparat Teritorial (Apter) Koramil Persiapan Hitadipa dengan kelompok separatis bersenjata, sekitar pukul 13.20 WIT," kata Reza dalam keterangannya.
Dalam kontak senjata tersebut, satu anggota TNI dari Satgas Apter, yakni Pratur Dwi Akbar Utomo tewas terkena tembakan OPM. Prajurit tersebut dinyatakan meninggal dunia pada pukul 14.50 WIT.&nbsp;
&nbsp;

Angkut TNI-Polri, OPM Ancam Tembak Pesawat Lion Air-Garuda!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi