JAKARTA, REQnews -&nbsp;MPR RI menyatakan, pengiriman karangan bunga dari Presiden Joko Widodo kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un adalah bentuk sikap politik bebas-aktif Indonesia. Hal itu juga sesuai dengan mandat konstitusi RI.
"Apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo adalah hal yang wajar. Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tengah menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif sebagaimana mandat konstitusi," kata Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah dalam keterangannya, Sabtu 26 September 2020.
Ia menjelaskan, bahwa politik Indonesia adalah bebas aktif, dalam artian bebas untuk tidak memihak siapapun, dan tetap aktif mengupayakan perdamaian di seluruh dunia. Bagi Basarah, karangan bunga itu adalah simbol perdamaian dari Jokowi.
Basarah menegaskan, meskipun terlihat damai dan ada kemajuan dalam pembicaraan damai tiga&nbsp;pihak, namun eskalasi di Semenanjung Korea dapat berlangsung sangat cepat.
"Untuk itu sebagai sesama negara yang berjuang dan lepas dari kolonialisme serta punya hubungan erat dengan kedua Korea, Indonesia sangat peduli akan perdamaian di Semenanjung Korea. Bunga adalah sinyal untuk dapat saling menahan diri dan menjaga situasi Semenanjung Korea tetap kondusif," ujarnya.
Basarah mengatakan, konstitusi bangsa Indonesia, khususnya dalam pembukaan UUD 1945 memuat empat tujuan bernegara, satu di antaranya adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
"Bentang sejarah perjalanan bangsa Indonesia menjadi saksi bahwa sejak berdiri hingga kini, bangsa Indonesia memang konsisten memegang teguh politik luar negeri bebas aktif dan berpartisipasi aktif mewujudkan perdamaian abadi serta mengenyahkan penjajahan dari muka Bumi," kata Basarah.

Jokowi Kirim Bunga untuk Kim Jong-un, MPR: Sesuai Konstitusi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi