JAKARTA, REQnews -&nbsp;Menko Pohukam Mahfud MD ikut angkat bicara soal kasus konser dangdut di Tegal, Jawa Tengah yang diduga telah melanggar UU Kekarantinaan dan protokol kesehatan Covid-19.
Mahfud secara tegas menyebut, telah memerintahkan Polri untuk memproses kasus tersebut secara hukum sebagai tindak pidana. Pernyataan ini disampaikannya di akun Twitter @mohmahfudmd, sebagai tanggapan atas cuitan KH Mustofa Bisri alias Gus Mus.
"Memang hal itu sangat disayangkan Gus&nbsp;@gusmusgusmu. Sy sdh meminta Polri utk memproses hukum ini sbg tindak pidana. Sy yakin induk parpolnya jg bs menindak sebab selain sdh berkomitmen di DPR semua sekjen parpol dlm pertemuan dgn Pemerintah/KPU/Bawaslu tgl 22/9/20 jg berkomitmen," kata Mahfud, seperti dikutip pada Sabtu 26 September 2020.
Sementara Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono berkata, saat ini sudah 10 orang saksi terkait penyelenggaraan konser itu telah diperiksa. Seperti diketahui, konser ini diinisiasi oleh Wakil Ketua DPRD Tegal, Wasmad Edi Susilo.
"Penyelenggara W sebagai tuan rumah. Kemarin dibuatkan laporan informasi, kemudian ditingkatkan menjadi laporan&nbsp;polisi&nbsp;dan sudah dilakukan klarifikasi pemeriksaan saksi-saksi ada 10 orang," kata Awi di Jakarta, Jumat 25 September.
Menurut Awi, acara tersebut dilakukan pada 23 September 2020 di Lapangan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah. Ribuan warga hadir menikmati hiburan konser musik.
"Dengan saksi ini tentunya terlapor dapat diduga telah melanggar Pasal 93 UU Nomor 6 2018 tentang kekarantinaan kesehatan,"&nbsp;ujarnya.
Awi menegaskan, setiap orang yang tidak mematuhi aturan undang-undang tersebut terancam pidana 1 tahun penjara dan denda Rp 100 juta&nbsp;rupiah.
"Dan Pasal 216 ayat 1 KUHP karena tidak mematuhi perintah Undang-Undang dipenjara paling lama 4 bulan 2 minggu," kata Awi menambahkan.

Kasus Konser Dangdut Tegal, Mahfud MD: Proses Hukum!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi