TANGERANG SELATAN, REQNews - Kasus penganiayaan senior kepada juniornya di sebuah lembaga pendidikan agama di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terungkap, setelah tiga <a href="https://www.reqnews.com/news/19074/dua-santri-diperiksa-terkait-kasus-denny-siregar" title="Dua Santri Diperiksa Terkait Kasus Denny Siregar">santri </a>membuat laporan atas penganiayan yang mereka alami.
Tiga santri junior itu mengalami luka memar di sekujur tubuhnya. Korban penganiayaan berjumlah sekitar 14 orang. Namun, tidak semua korban berani melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polsek Pamulang.
Kapolsek Pamulang Kompol Supiyanto membenarkan adanya pelaporan korban penganiayaan santri junior oleh seniornya.
"Pelaku telah diamankan di Polsek Pamulang," ujar Supiyanto , Minggu, 11 Oktober 2020.
Pelaku penganiayaan berjumlah empat orang. dan hingga saat ini masih dalam pemeriksaan.
Namun, Supiyanto enggan menjelaskan lebih jauh kasus penganiayaan dan premanisme yang terjadi di lembaga pendidikan agama tersebut. Dia berharap korban lain dapat melapor ke Polsek Pamulang.
Kasus penganiayaan terhadap junior di pondok pesantren tersebut telah berlangsung lama. Penyebabnya diduga karena santri junior melanggar aturan yang telah disepakati bersama.
Aturan tersebut antara lain tidak boleh bermain HP di pondok, tidak boleh keluar pondok tanda izin, dan pacaran.
Salah seorang sumber mengatakan, rata-rata korban penganiayaan berusia di bawah umur. Mereka tidak berani mengadu lantaran takut berdampak panjang selama masih berada di pondok.
&nbsp;

Dianiaya Senior, 3 Santri di Tangsel Lapor Polisi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi