JAKARTA, REQnews - Sejumlah 13 KIA (Kapal Ikan Asing) ilegal berbendera Vietnam ditenggelamkan. Penenggelaman dipimpin sekaligus diawasi langsung oleh Menteri Kelautan & Perikanan Susi Pudjiastuti, di Perairan Tanjung Datu, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5/2019). Pemusnahan 13 kapal ini adalah rangkaian dari rencana pemusnahan 51 kapal ikan ilegal yang dinyatakan telah berkekuatan hukum tetap dari lembaga peradilan. Seperti diberitakan sebelumnya, 2 kapal telah ditenggelamkan di Bitung pada April lalu. Rencananya 36 kapal lain akan menyusul. Total kapal yan sudah dimusnahkan sejak Oktober 2014 hingga saat ini menjadi 503 kapal, dengan rincian sbb: 284 kapal Vietnam, 92 kapal Filipina, 23 kapal Thailand, 73 kapal Malaysia, 2 kapal Papua Nugini, 1 kapal RRT, 1 kapal Nigeria, 1 kapal Belize, dan 26 kapal Indonesia. Susi Pudjiastuti yang juga bertindak sebagai Ketua Satgas 115 menyatakan, "Ini merupakan jalan keluar yang sangat cantik untuk negara kita menakuti bangsa/negara lain. Penyelesaian dengan cara ini seharusnya menjadi sebuah tradisi praktek penegakan hukum. Saya panggil Dubesnya, saya panggil pengusahanya baik-baik dengan makan siang kita jamu. Saya hanya cerita, saya akan eksekusi undang-undang, amanah negara ini untuk menyelesaikan masalah jadi bantu saya. Udah itu saja. Kalau ada yang bandel ya kelewatan.” Susi yang juga pengusaha ini menjelaskan, pemusnahan kapal ikan ilegal terbukti berdampak positif pada perikanan Indonesia untuk memberikan deterrent effect pada para pelaku praktik IUU Fishing. "Melalui penenggelaman Kita memberikan kepastian hukum kepada semua orang. Investasi perlu kepastian hukum di sebuah negara dan kita kasih kepastian hukum bagi pelanggar hukum. Tidak ada diskriminasi hukum. Itu saja yang saya inginkan,” ucapnya. Karena komitmen Indonesia dalam memberantas IUU Fishing selama 4 tahun belakangan, neraca dagang perikanan Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara. Indonesia juga menjadi negara penyuplai ekspor tuna terbesar di dunia. Pada bagian lain, Susi berpendapat wacana pelelangan kapal eks ikan asing bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan IUU Fishing di Indonesia. Kata Susi, "Kalo ikan dilelang okelah. Tapi kalau kapal yang dilelang, kita jual lagi dan dijadikan alat mencuri lagi, akhirnya kita tangkap lagi untuk kedua kali. Apa mau jadi dagelan negeri kita?”(*)

Susi Pudjiastuti Mengatakan 'Cantik' dan Apa Maksudnya?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi