JAKARTA, REQnews - Politikus Gerindra Arief Poyuono mengeluarkan pernyataan keras terkait penangkapan tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat. Mereka ditangkap polisi akibat dugaan pidana UU ITE atas dugaan menyebarkan informasi bernada provokasi melalui media sosial saat aksi demo UU Cipta Kerja pekan lalu.
Menurut Arief, sangkaan UU ITE kepada Syahganda dan Jumhur Hidayat tak tepat dan bukan bagian dari tindak kriminal yang didasarkan pasal UU ITE. Apalagi Arief mengaku mengenal betul sosok Syahganda dan Jumhur Hidayat.
Kata dia, mereka selama ini sangat mencintai Indonesia dan persatuan."Mereka itu senior saya dan juga guru guru saya dalam dunia aktivis. Saya mengenal benar mereka, mereka itu sangat mencintai Indonesia dan sangat mengedepankan persatuan nasional," kata Arief di Jakarta, Jumat 16 Oktober 2020.
Atas kejadian ini, Arief mengaku akan meminta Presiden Jokowi untuk membebaskan para petinggi KAMI tersebut. "Saya dan teman teman akan mencoba meminta Presiden Jokowi untuk memerintahkan Kapolri untuk membebaskan mereka," ujarnya.
Pada kesempatan itu dirinya kembali memuji sosok Syahganda dan Jumhur Hidayat yang merupakan orang berjasa besar dalam melahirkan demokrasi di Indonesia. Arief menilai peran Syahganda dan Jumhur juga telah melahirkan pemimpin dari kalangan bawah seperti Presiden Jokowi.
"Saya juga memohon dan mengajak pada ibu Megawati Soekarnoputri yang merupakan tokoh demokrasi untuk ikut juga mengimbau Kapolri untuk membebaskan mereka semua," kata Arief.
Dalam kasus ini, Syahganda dijerat polisi dengan Pasal 14 ayat 1 dan 2 dan atau Pasal 15 KUHP, dan atau Pasal 45A ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2 UU ITE. Dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. Sementara Jumhur dikenakan pasal 28 ayat 2 jo pasal 45 a ayat 2 tentang ITE dan pasal 14 ayat 2, dan pasal 15 ayat 2, dengan ancaman penjara 10 tahun.

Arief Poyouno Minta Jokowi Perintahkan Jenderal Ini Bebaskan Syahganda dan Jumhur

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi