JAKARTA, REQNews - Kasus <a href="https://www.reqnews.com/news/23765/terlibat-lgbt-serka-rr-dan-kapten-ic-positif-hiv" title="Terlibat LGBT, Serka RR dan Kapten IC Positif HIV">LGBT </a>di tubuh polri ternyata pernah menelan korban tewas. Seorang perwira polisi homoseksual di Papua akhirnya bunuh diri setelah membunuh pacarnya sendiri yang merupakan seorang lelaki yang juga anggota polisi.
&ldquo;Polisi lulusan Akpol yang membunuh polisi lulusan SPN di Polda Papua. Pembunuhan itu diduga terkait isu LGBT,&rdquo; kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Jumat, 23 Oktober 2020.
Dari data yang diterima IPW, pelaku cemburu saat mendengar sang pacarnya itu hendak menikah dengan seorang wanita. Kejadian pembunuhan itu 5 tahun lalu.
IPW pun menyoroti eksistensi kelompok LGBT di tubuh Polri. Malahan ada jenderal bintang satu Brigjen EP masuk dalam kelompok orientasi seksual, IPW menduga ada sistem di Polri yang lengah.
Untungnya, Kapolri Jenderal Idham Azis bertindak tegas dengan menindak semua anggota Polri yang masuk dalam LGBT.
Neta meminta Polri tak puas dengan memberi sanksi jenderal bintang satu itu. Apalagi sebelumnya Brigjen EP telah menduduki jabatan di Divisi SDM Polri.
Munculnya LGBT di lingkungan Polri itu, bagi Neta, mengundang pertanyaan bagaimana kok bisa anggota yang berorientasi LGBT lolos dari seleksi dan rekrutmen Polri.
Neta menilai kasus LGBT ini bisa menunjukkan sistem rekrutmen Polri punya celah.
&ldquo;Munculnya LGBT di Polri diduga akibat lengahnya sistem rekrutmen di kepolisian serta adanya pembiaran LGBT di lingkungan kepolisian,&rdquo; ujar Neta.
Neta heran juga jelas-jelas LGBT sudah terlarang di lingkungan Polri.
Polri telah memiliki aturan yang melarang LGBT yakni sesuai aturan yang tertuang di Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri.
Neta mengingatkan Polri untuk bersih-bersih LGBT pada anggotanya
&nbsp;
&nbsp;

Duh, Kasus LGBT di Tubuh Polri Pernah Berujung Saling Bunuh

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi