JAKARTA, REQnews - Menjelang libur panjang, sejumlah daerah khawatir kedatangan wisatawan yang datang membludak. Kekhawatiran itu muncul karena pandemi corona saat ini masih belum turun signifikan dan terjadi kluster baru.
Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, selalu menjadi destinasi wisata favorit bagi warga ibu kota dan sekitarnya untuk menghabiskan libur panjang. Libur cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad akhir bulan ini, kawasan itu juga diprediksi akan dipadati wisatawan.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan akan membatasi kendaraan di jalur Puncak sebagai upaya mencegah terjadinya kepadatan yang berpotensi membuat penularan Covid-19. Pihaknya akan meminta kendaraan yang menuju Puncak putar balik apabila kondisi Puncak tidak memungkinkan. "Tujuannya (ke Puncak) juga harus jelas, jangan juga sampai tidak jelas. Insya Allah akan kita putar balik," kata Ade Yasin, Senin, 26 Oktober 2020.
Menurutnya, cara itu terbilang efektif untuk mencegah kepadatan di jalur penghubung Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur tersebut, sehingga jumlah pengunjung di masing-masing tempat wisata dapat terkendali sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Ia khawatir, kedatangan para wisatawan dari luar daerah secara tak terkendali akan meningkatkan kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor, yang sejauh ini statusnya masih zona oranye.
Selain akan mengendalikan volume kendaraan, Pemerintah Kabupaten Bogor akan melakukan razia penggunaan masker di tempat-tempat wisata sesuai Keputusan Bupati Bogor Nomor 443/450/Kpts/Per-UU/2020 tentang pembatasan sosial berskala besar praadaptasi kebiasaan baru (PSBB pra-AKB).
Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung menyiapkan petugas untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan (prokes) di lokasi-lokasi wisata. Pasalnya diprediksi jumlah kunjungan wisata ke kota berjuluk Paris van Java ini akan meningkat saat libur panjang 28-30 Oktober nanti.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan satuan petugas dari Satpol PP, Dinas Perhubungan hingga petugas Linmas di kewilayahan untuk mengawasi protokol kesehatan di tempat wisata. Dia juga mengimbau kepada para pelaku jasa pariwisata untuk tetap mengetatkan protokol kesehatan jika tidak ingin diberikan sanksi sosial ataupun administratif.
Selain itu, Yana juga mengajak agar wisatawan tidak memaksakan diri untuk liburan jika kondisi tubuh tidak dalam keadaan sehat, menggunakan kendaraan pribadi, dan mematuhi regulasi yang berlaku di tempat wisata.
Terpisah, Polda Banten memastikan perketat pengawasan penerapan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan COVID-19 saat libur panjang cuti bersama mulai 28 Oktober hingga 1 November 2020.
Kapolda Banten Irjen Pol Drs Fiandar mengatakan kebijakan itu sesuai arahan Kapolri Jenderal Idham Azis dalam mencegah penyebaran COVID-19 di saat musim liburan, yang di sampaikan oleh Wakapolri melalui video conference.
Dalam melaksanakan pengawasan tersebut, kata Fiandar, Polri menggandeng TNI, Satgas Gugus Tugas COVID-19, Pemda dan seluruh lapisan masyarakat lainnya, agar ikut serta aktif dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan.
Adapun lokasi patroli akan dilaksanakan di beberapa tempat yang berpotensi muncul kerumunan massa, di antaranya tempat wisata Pantai Anyer, Pantai Carita, pasar, rest area, stasiun kereta api, wisata pemandian di kecamatan- kecamatan lain, Pelabuhan Merak, Mesjid Agung Banten Lama dan terminal.
Selain itu, kata Fiandar, Polda Banten juga akan menggelar Operasi Zebra yang dilaksanakan selama 14 hari, terhitung mulai 26 Oktober hingga 8 November 2020, hal ini di lakukan untuk menjamin keselamatan berlalu lintas masyarakat. Namun operasi Zebra ini lebih banyak mengedepankan pola preventif dengan memperbanyak sosialisasi, edukasi terutama terkait protokol kesehatan.

Jabar dan Banten Perketat Kunjungan Wisatawan Saat Libur Panjang

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi