JAKARTA, REQnews - Gelombang penolakan terhadap omnibus law UU Cipta Kerja belum selesai. Bahkan para buruh mengancam, jika Presiden Joko Widodo berani menandatangani UU tersebut, maka aksi protes massal di seluruh penjuru negei akan dilakukan.
"Kami siap berdialog, bahkan siap berdebat dalam audiensi publik terbuka jika perlu," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, seperti dikutip dari The Straits Times, Senin, 26 Oktober 2020.
Jokowi sendiri dijadwalkan untuk menekan UU Ciptaker pada Rabu 28 Oktober 2020. Namun jika hal tersebu terjadi, Said menegaskan puluhan ribu pekerja akan menggelar protes nasional besar-besaran pada Minggu, 1 November 2020 di Istana Negara dan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami akan (memfokuskan) protes di Istana Negara dan gedung Mahkamah Konstitusi, serta pada saat yang sama mengajukan permohonan uji materi," terang dia. Said menegaskan, serikat pekerja akan terus melakukan aksi hingga MK mengeluarkan putusan yang dimenangkan oleh mereka.
Omnibus law UU Ciptaker merevisi lebih dari 70 UU yang sudah ada dengan tujuan untuk menghilangkan hambatan untuk menjalankan bisnis dan investasi.
Setelah disahkan oleh DPR pada 5 Oktober, UU tersebut menuai banyak kritik. Serikat pekerja hingga mahasiswa mengklaim UU itu telah merugikan. Alhasil, sejak saat itu, ratusan ribu warga dari segala kalangan turun ke jalan untuk memprotes disahkannya UU tersebut.

Buruh Ancam Serbu Istana dan MK Jika Jokowi Teken UU Ciptaker

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi