JAKARTA, REQnews- Selama 9 jam Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman bersama dengan Komisioner Pramono Ubaid menjalani pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya. Keduanya diperiksa berdasarkan laporan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) terkait putusan PTUN dan Bawaslu. Penyidik Polda Metro Jaya mencecar keduanya dengan 20 pertanyaan terkait laporan tersebut. Pertanyaan yang diajukan seputar alasan kenapa KPU mengambil sikap yang sudah dilakukan KPU selama ini, kronologisnya bagaimana, juga alasannya. “Pertanyaan yang diajukan kami jawab sebaik-baiknya, sesuai yang kami lakukan dan argument yang selama ini kami bangun," kata Pramono di Polda Metro Jaya, Selasa (29/1/2019) malam. Pramono mengungkapkan bahwa KPU telah mentaati Putusan MK dan MA, karena itu KPU dua kali memberikan kesempatan kepada OSO. KPU telah memberikan kesempatan terhadap OSO sejak September 2018, yakni harus mengundurkan diri jika namanya ingin tetap dimasukkan dalam Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPD. "Jadi kita memberikan kesempatan dua kali setelah penetapan DCT tanggal 20 September, kita dua kali memberikan kesempatan pada Desember dan Januari itu bagian dari kita menjalankan keputusan MA, PTUN dan putusan Bawaslu," ujarnya. (nls)

Ketua KPU 9 Jam Diperiksa Polisi Soal Kasus OSO

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi