JAKARTA, REQnews - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa terkait kasus dugaan suap proyek pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM).
Agung diperiksa sebagai saksi untuk meringankan mantan anggota BPK Rizal Djalil yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. "Jadi saya dipanggil pada hari ini oleh KPK untuk dimintai keterangan sebagai saksi yang meringankan untuk kolega kami Rizal Djalil," ujar Agung kepada wartawan di Gedung KPK, pada Selasa 8 Desember 2020.
Ia mengaku prihatin, serta meminta agar Rizal Djalil bersabar dan tegar dalam menghadapi perkara tersebut. "Tapi pada saat yang sama, kami juga menyampaikan mendukung sepenuhnya penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK," ujarnya.
Menurutnya, ada dua hal yang perlu diketahui dalam konteks supremasi hukum, karena dalam konteks penegakan hukum harus menghormati dan menjunjung tinggi supremasi hukum.
Pertama, bahwa setiap warga negara itu memiliki kedudukan yang sama di mata hukum, equality before the law. Oleh karena itu, walaupun Agung memiliki prefelesi untuk memberikan keterangan saja, tapi ia memilih untuk datang.
"Saya ingin membuktikan bahwa kami BPK RI committ patuh terhadap ketentuan perundang-undangan, patuh terhadap hukum," ujarnya lagi.
Kedua, Rizal Djalil yang telah ditetapkan sebagai tersangka, tidak dapat dikatakan bersalah sebelum putusan pengadilan yang berkekuatan tetap.&nbsp;Pun menyebut posisi Rizal Djalil saat ini adalah mengutamakan asas praduga tak bersalah.
"Jadi posisinya beliau adalah ada asas praduga tak bersalah. Beliau memiliki hak untuk membela diri dan punya hak untuk didampingi pembela dalam proses memperjuangkan hak-haknya itu," lanjutnya.
Agung percaya bahwa KPK akan bekerja secara objektif dan profesional. Ia juga mendukung proses penegakan hukum hingga kebenaran terkuak di pengadilan nanti.
"Potongan informasi itu ada di tersangka dan di penegakan hukum. Nanti akan disatukan di pengadilan, dan di pengadilan itulah fragmen informasi menjadi utuh, di situ kebenaran akan dikuak. Dan kemudian dengan kebenaran keadilan akan ditegakkan," katanya.
Diketahui, bahwa KPK menetapkan Leonardo Jusminarta Prasetyo bersama anggota BPK Rizal Djalil sebagai tersangka.&nbsp;Rizal diduga mengatur agar PT MD mendapatkan proyek di lingkungan Direktorat SPAM, proyek SPAM Jaringan Distribusi Utama (JDU) Hungaria dengan pagu anggaran Rp 79,27 miliar. Rizal diduga mendapat suap SGD 100 ribu.

Jadi Saksi Kasus Korupsi, Ketua BPK: Junjung Tinggi Supremasi Hukum

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi