JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung mengabarkan perkembangan kasus korupsi PT Bank Tabungan Negara (BTN). Penyidik memeriksa dua orang saksi terkait dengan&nbsp;kasus dugaan korupsi pemberian gratifikasi kepada mantan Direktur Utama bank pelat merah itu, Maryono pada Selasa 8 Desember 2020.
Kedua saksi tersebut adalah&nbsp;Nana Siti Rohana dan Sukirno. &ldquo;Keduanya dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Budi, Edy Saptono dan Rekan,&rdquo; ujar Kapuspenkum Kejaksaan Agung Leonard EE Simanjutak, Rabu 9 Desember 2020.
Leonard mengatakan bahwa saat ini tim penyidik masih dalam tahap mencari fakta hukum dan mengumpulkan bukti-bukti untuk mendalami kasus tersebut. Terutama terkait tindak pidana korupsi yang terjadi, khususnya dalam proses pemberian fasilitas kredit kepada PT Pelangi Putra Mandiri (PPM) dan PT Titanium Property (TP) pada BTN Cabang Samarinda dan BTN Jakarta Cabang Harmoni.
&ldquo;Karena pada akhirnya menyebabkan status kredit dari kedua perusahaan dalam kondisi macet dengan collectibilitas 5,&rdquo; katanya.
Dalam kasus tersebut, Kejaksaan Agung sebelumnya telah menetapkan lima orang tersangka dan menahan semuanya dalam tahanan rutan.
Ada Maryono (M), Widi Kusuma Purwanto (WKP), Direktur dan Komisaris Utama PT Pelangi Putra Mandiri (PPM) yaitu Yunan Anwar (YA) dan Ghofir Effendi (GE), serta Komisaris PT Titanium Property (TP) Ichsan Hasan (IH).
Diketahui, bahwa gratifikasi tersebut diberikan kepada mantan Dirut BTN Maryono,&nbsp;oleh manajemen PT Pelangi Putra Mandiri (PPM) yang diduga dilakukan tersangka Yunan Anwar selaku Direktur, untuk mendapat fasilitas kredit dari BTN Cabang Samarinda sebesar Rp117 miliar pada tahun 2014.
Yunan Anwar diduga mengirimkan dana melalui karyawan PT Pelangi Putra Mandiri (PPM) yaitu Rahmat Sugandi kepada rekening Widi Kusuma Purwanto (WKP) selaku menantu Maryono (M) dengan total Rp2,257 miliar.
Begitupun manajemen PT Titanium Property (TP) untuk mendapatkan fasilitas kredit dari BTN Cabang Harmoni Jakarta sebesar Rp160 miliar dari BTN Cabang Harmoni pada tahun 2013, melalui tersangka Ichsan Hasan (IH) selaku Komisaris Utama PT Titanium Property (TP), yang diduga mengirimkan uang total Rp870 juta ke rekening&nbsp;Widi Kusuma Purwanto (WKP).

Ada Kabar dari Kejagung Soal Gratifikasi Mantan Dirut BTN

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi