JAKARTA, REQNews - Usai melakukan pemeriksaan terhadap wartawan <a href="https://www.reqnews.com/news/26368/penuhi-panggilan-bareskrim-edy-mulyadi-enggan-disebut-saksi" title="Penuhi Panggilan Bareskrim, Edy Mulyadi Enggan Disebut Saksi">Edy Mulyadi</a>, Bareskrim Polri melayangkan surat klarifikasi kepada Dewan Pers terkait status pekerjaan Edy Mulyadi sebagai wartawan.
Seperti diketahui Edy Mulyadi merupakan wartawan yang melakukan investigasi terkait kasus meninggalnya enam laskar pengawal Habib Rizieq Syihab beberapa hari lalu.
"Kemarin Saudara EM menolak diperiksa karena menyangkut UU Pers No 40 tahun 1999," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dalam keterangannya, Jumat, 18 Desember 2020.
Karena itu, hari ini Bareskrim Polri telah melayangkan surat klarifikasi kepada Dewan Pers terkait status kewartawanan dan perusahaan media-nya.
Dia berharap, agar surat klarifikasi yang diberikannya itu dapat ditanggapi oleh Dewan Pers.
Andi mengatakan pihaknya berharap Dewan Pers menanggapi tidak hanya klarifikasi namun juga arahan dan petunjuk bagi Polri terkait hubungan suatu peristiwa tindak pidana ataupun perdata dengan wartawan termasuk produk jurnalistik yang disiarkan di perusahaan media ataupun pada perusahaan penerbitan pers.
Sebelumnya, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan terhadap wartawan bernama Edy Mulyadi di Kantor Bareskrim, Jakarta, Senin siang, sebagai saksi dalam kasus penembakan enam orang Laskar Front Pembela Islam (FPI).
Dalam pemeriksaan tersebut, pihak Bareskrim Polri menganggap bahwa Edy Mulyadi tidak kooperatif.
&nbsp;

Usai Periksa Wartawan Edy Mulyadi, Bareskrim Bersurat ke Dewan Pers, Ini Isinya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi