JAKARTA, REQnews - Jenderal Idham Azis bakal memasuki masa pensiun dari jabatan Kapolri. Sejumlah nama calon penggantinya pun sudah di meja Presiden Joko Widodo (Jokowi)&nbsp;
Menyikapi itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengungkap ada tiga poin penting yang harus diperhatikan Jokowi dalam mencari calon Kapolri.
"Pertama, sejauh mana loyalitas dan kedekatan sang calon dengan Presiden Jokowi," ujar Neta melalui keterangan tertulisnya, Sabtu 19 Desember 2020.
Kedua, sejauh mana sang calon bisa mengkonsolidasikan internal kepolisian, dengan jam terbang yang dimilikinya. Dengan kapasitas dan kapabilitasnya yang bisa diterima senior maupun yunior di tubuh Polri, dan dengan kualitas kepemimpinan yang mampu menyelesaikan masalah di internal ataupun eksternal kepolisian.
"Ketiga, figur calon Kapolri itu tidak memiliki kerentanan masalah, terutama masalah yang bisa menjadi polemik di masyarakat di masa sekarang maupun ke depan," katanya.
Menurutnya, ketiga kriteria tersebut menjadi bahasan serius dalam menentukan dan memilih calon Kapolri pasca Idham Azis. "Sebab masalah Polri ke depan tidak lagi sekadar menghadapi para kriminal dan ancaman keamanan zaman old," kata dia.
Di era milenial sekarang ini tantangan tugas Polri harus menghadapi dampak COVID-19 dan pasca COVID-19. Kemudian, maraknya kelompok radikal, intoleransi, terorisme, sparatisme dll.
"Jika Kapolri baru tidak bisa mengkonsolidasikan Polri dengan kapabilitas dan jam terbang yang tinggi, tentu akan merepotkan Presiden Jokowi," lanjutnya.
Apalagi jika Kapolri pengganti Idham Azis tersebut memiliki kerentanan masalah yang akut. Tentu, kata dia, Polri dan pemerintahan Jokowi akan menjadi bulan bulanan kelompok tertentu yang ingin mengacaukan Kamtibmas.

3 Poin Penting Memilih Calon Kapolri Idaman Jokowi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi