London, REQNews.com -- Vaksinasi untuk mengakhiri pandemi Covid-19 baru saja dimulai di Inggris dan AS, tapi virus korona hasil mutasi membuat dunia kembali panik.
Virus korona yang bermutasi di Inggris disebut-sebut lebih menular. PM Inggris Boris Johnson mengatakan virus hasil mutasi menyebar di Inggris hingga 70 persen.
Ia juga mengatakan virus cepat menular, dengan 62 persen infeksi di Inggris saat ini terjadi akibat virus hasil muasi. Itu pula yang menyebabkan Inggris kembali mengunci seluruh negeri.
"Sejauh ini, dalam pembicaraan dengan pakar dari Eropa, virus hasil mutasi tidak bisa dicegah dengan vaksinasi," kata PM Boris Johnson.
Belanda menjadi negara pertama yang mengumumkan menemukan virus hasil mutasi, dan mengimbau penduduknya tidak bepergian ke Inggris. Terakhir, Belanda menghentikan penerbangan ke kota-kota di Britania Raya.
Dalam beberapa jam, tindakan Belanda diikuti seluruh negara Uni Eropa. Prancis, misalnya, melarang pesawat dari Inggris mendarat di kota-kota di Paris dan menutup perjalanan feri yang melintasi Selat Inggris.
Sejak Minggu malam, Banda Heathrow London nyaris tanpa kedatangan pesawat dari kota-kota di Uni Eropa, begitu pula sebaliknya. Turki, yang sedang memvaksinasi warganya, juga menghentikan penerbangan dari dan ke London.
Terakhir, New York dibuat gempar dengan kabar virus hasil mutasi berada dalam pesawat yang terbang dari London. Walikota New York Andrew Cuomo mengecam kelambanan tercela pemerintah federal, yang membiarkan penerbangan dari London.
Jalur penerbangan London-New York adalah salah satu yang tersibuk, dengan enam penerbangan per hari. AS belum melarang penerbangan dari London. Kanada menghentikan penerbangan dari London sehari sebelumnya.
"Saat ini enam penerbangan datang dari Inggris," kata Cuomo. "Yang diperlukan hanya satu penumpang pembawa virus dari Inggris, untuk menularkan penduduk New York."
Pihak berwenang New York bergerak cepat, dengan memeriksa kesehatan setiap penumpang dari Inggris.
Kepanikan akibat virus korona hasil mutasi dipastikan akan melebar sedemikian rupa, jika peneliti menemukan virus itu telah mencapai AS dan negara-negara Eropa.
Dalam hitungan jam, sejumlah negara Asia kemungkinan akan menutup pintu bagi pesawat yang datang dari Inggris.

Kini, Giliran Virus Korona Hasil Mutasi Bikin Panik Dunia

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi