Beijing, REQNews.com -- Pengadilan Tinggi Cina memvonis mati pejabat keuangan yang menerima suap 300 juta dolar AS, atau Rp 4,2 triliun, tindakan korup lainnya, dan bigami.
Dalam pengakuan yang disiarkan televisi nasional CCTV, Lai menunjukan sejumlah brankas dan lemari dipadati uang uang tunai di apartemennya di Beijing.
Lai menyebut apartemennya sebagai supermarket. Ia mengatakan hanya mengunjunginya untuk menyimpan hasil korupsi dalam bentuk uang tunai, dan barang-barang lainnya.
"Saya tidak menggunakan satu sen pun uang itu," kata Lai kepada CCTV. "Saya tidak berani menghabiskannya."
Lai tahu jika dia menggunakan uang itu kajahatannya akan terlacak sejak kali pertama dia melakukannya. Lelaki usia 58 tahun itu melakukan korupsi hanya untuk dihukum mati, bukan menikmati hasil kejahatannya.
Timbunan uang itu, yang nyaris menyita hampir seluruh ruang apartemen, ditemukan polisi dalam penggrebekan. Selain uang, polisi juga menemukan batangan emas dan mobil mewah yang diterima Lai sebagai suap.
 Serakah, Rakus
Lai Xiaomin adalah mantan pemimpin China Huarong Asset Management Company, satu dari empat perusahaan yang didirikan tahun 1999 untuk membersihkan utang yang mencekik sistem perbankan Cina.
Belakangan, Huarong berkembang menjadi perusahaan bisnis investasi, lembaga keuangan bukan bank, dan properti. Lai mengembangkan bisnis ini dengan relatif baik.
Tahun 2018 pengawas korupsi Partai Komunis Cina menyelidiki Lai. Pengawasa menemukan bukti-bukti korupsi Lai, dan mencopot lelaki itu dari keanggotaan Partai Komunis Cina.
Pengadilan Tianjin mengatakan Lai menerima suap 600 juta yuan, atau Rp 1,3 triliun, dalam satu kasus. Selama satu dekade, Lai mengumpulkan 1,79 miliar yuan, atau Rp 3,9 triliun.
Lai juga menggelapkan asset negara sebesar 25 juta yuan, atau Rp 53,8 miliar.
Kejahatan lainnya, ia melakukan bigami -- menikahi wanita yang masih berstatus istri orang, hidup bersama sampai memiliki anak. Di Cina, bigami dilarang keras dan bisa dihukum berat.
"Lai Xiaomin tidak taat hukum dan serakah," kata hakim Pengadilan Tinggi Cina. "Kejahatannya serius dan harus dihukum berat sesuai hukum."
Lai berdiri di depan hakim, dikawal dua petugas, saat mendengar putusan atas dirinya. Putusan ini mengakhiri salah satu kasus kejahatan keuangan terbesar di Cina.

Kasihan..! Belum Sempat Menikmati Hasil Korupsi 300 Juta Dolar AS, Bankir Cina Dihukum Mati

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi