JAKARTA, REQnews - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyoroti soal beredarnya foto Syekh Ali Jaber kritis yang disebarkan oleh seorang oknum perawat rumah sakit.
Ditegaskan Satgas Covid-19, siapapun dilarang untuk menyebarkan foto ataupun data pasien yang sedang dirawat di rumah sakit. Termasuk foto Syekh Ali Jaber yang kini tengah dirawat di rumah sakit karena terpapar Covid-19.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, kerahasiaan data pasien dilindungi oleh Undang-Undang. Sehingga siapapun yang melanggar bisa terancam pidana.
"Foto dan data pasien yang sedang dalam perawatan di fasilitas kesehatan tidak boleh disebarkan kepada publik. Kerahasiaan data pasien dilindungi oleh UU," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, dikutip Rabu, 6 Januari 2021.
"Silahkan lihat di UU tentang Kesehatan soal sanksi," lanjut Prof Wiku.
Dalam hal pelaku penyebaran identitas pasien di atas adalah dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban dalam Pasal 46 ayat (1) dan Pasal 51 huruf c UU 29/2004, maka dapat dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 50 juta berdasarkan Pasal 79 huruf b dan c UU 29/2004 jo.
Sedangkan Pasal 54 ayat (1) UU KIP: Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengakses dan/atau memperoleh dan/atau memberikan informasi yang dikecualikan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 huruf a, huruf b, huruf d, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, dan huruf j dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Nahloh! Oknum Perawat Penyebar Foto Syekh Ali Jaber Kritis Terancam Pidana

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi