JAKARTA, REQnews - Tiga tersangka pemalsuan hasil tes PCR berinisial MFA, EAD, dan MAIS masih berstatus sebagai mahasiswa. Salah satunya merupakan mahasiswa Kedokteran di salah satu universitas di Jakarta.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus. "MFA adalah mahasiswa kedokteran yang masih berpendidikan di salah satu universitas," ujar Yusri, Kamis 7 Januari 2021.
Yusri mengatakan bahwa tersangka mematok tarif sebesar Rp650 ribu untuk setiap surat hasil tes PCR palsu. Hingga kini, sudah ada dua korban yang mentransfer uang kepada tersangka agar bisa mendapatkan hasil tes itu.
Karena viral di media sosial, kedua korban tak jadi memakai hasil tes PCR palsu tersebut. Mereka mempromosikan surat tersebut lewat media sosial Instagram.
Unggahan tersebut kemudian mendapat sorotan dari dr Tirta yang merupakan Relawan Peduli Pencegahan COVID-19. Dokter Tirta kemudian mengunggah praktek pemalsuan hasil tes PCR ke media sosial.
"Ini juga beredar di media sosial dari dr Tirta tentang adanya lolos 3 orang ke Bali dengan gunakan surat PCR palsu," katanya. Modusnya, kata dia, mengatasnamakan PT Bumamae Farmasi, untuk keperluan menaiki pesawat.
PT Bumamae Farmasi yang mengetahui, merasa dirugikan dan kemudian&nbsp;melaporkannya&nbsp;ke pihak kepolisian. Karena itu,&nbsp;ketiga tersangka dijerat Pasal 32 jo Pasal 48 dan atau Pasal 35 jo Pasal 52 ayat 1 UU ITE dan atau Pasal 263 KUHP.

Ngaco Nih! Mahasiswa Kedokteran Jual Hasil Tes PCR Palsu Rp 650 Ribu

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi