JAKARTA, REQnews -&nbsp;Otoritas hukum Amerika Serikat (AS) melakukan eksekusi mati terhadap seorang pria kulit hitam bernama Dustin Higgs (48), yang terjerat kasus pembunuhan.
Higgs dieksekusi mati kurang dari sepekan sebelum Gedung Putih yang diduduki Donald Trump, diambil alih oleh Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih.
Eksekusi mati ini adalah yang ke-13 kalinya di era Trump, dan tentunya menjadi yang terakhir. Ke depannya, AS kemungkinan tidak akan melakukan eksekusi mati lagi, karena Biden menetang sistem hukuman seperti itu.
Mengutip&nbsp;AFP, Sabtu 16 Januari 2021, Higgs disuntik mati di penjara federal di Terre-Haute, Indiana. Sebelumnya, ia sempat mengajukan permohonan penundaan eksekusi, karena terkonfirmasi positif Covid-19, namun Mahkamah Agung AS menolaknya.
Akhirnya, Higgs tutup usia karena efek suntikan pada Sabtu 16 Januari 2021 dini hari, pukul 01.23 waktu setempat.&nbsp;
Diketahui, Higgs divonis mati karena menjadi dalang dalam pembunuhan tiga wanita muda pada 1996 lalu. Meski tak mengotori tangannya dengan darah, Higgs dianggap sebagai pembuat rencana perbuatan melanggar hukum tersebut.
Sementara orang suruhan Higgs yang melakukan pembunuhan secara langsung, diadili terpisah dan divonis oleh hakim penjara seumur hidup.
Sebelumnya, pengacara Higgs, Shawn Nolan sempat mengajukan grasi kepada Presiden Trump, Januari 2020 lalu. Namun, Trump yang doyan dengan eksekusi mati, menolaknya.
Parahnya, Trump memerintahkan agar pengadilan sesegera mungkin melakukan eksekusi mati tersebut sebelum ia lengser dari kursi kepresidenan Januari 2021 ini.

Eksekusi Terakhir di Era Donald Trump, Pria Kulit Hitam Disuntik Mati

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi