JAKARTA, REQnews -&nbsp;Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar mengingatkan calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo, bahwa ada pekerjaan rumah atau PR yang belum tuntas di tubuh Polri.
Fickar berkata, praktik culas seperti pungutan liar oleh anggota kepolisian terhadap masyarakat, haruslah menjadi konsentrasi kerja perbaikan internal Polri oleh Listyo, bilamana terpilih nanti sebagai Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.
"Ini harus jadi perhatian utama memberantas sifat koruptif di&nbsp;kepolisian&nbsp;yang cenderung menggunakan kewenangannya secara komersial, sehingga banyak&nbsp;polisi&nbsp;gendut. Jadi, harus ada komitmen tinggi dari Kapolri baru untuk memberantas&nbsp;korupsi&nbsp;dan pungli ditubuh Polri," kata Fickar di Jakarta, Sabtu 16 Januari 2021.
Pernyataan Fickar ini merujuk pada peristiwa pungutan liar yang dilakukan oleh dua anggota Polres Jembrana, Bali pada 2020 lalu, yang meminta uang damai sebesar Rp 1 juta kepada turis asal Jepang.
Kemudian, Fickar juga mengingatkan agar Kapolri baru nantinya, bisa membuat aturan disiplin yang ketat, agar menjadi teladan bagi kepatuhan hukum masyarakat.
"Yang kesemuanya harus dilakukan secara terbuka sebagai bagian dari akuntability kepolisian yang digaji oleh uang rakyat," ujar dia.
Selanjutnya, Fickar juga meminta Listyo agar kelak bila jadi Kapolri, tidak terjebat sebagai alat kekuasaan politik.
"Karena dengan kewenangannya, tidak mustahil bisa dimanfaatkan untuk memukul lawan politik dengan mengkriminalisasi pihak lawan politik," kata Fickar.
Apalagi, penunjukan Komjen Listyo Sigit sebagai calon tunggal Kapolri tentu sosok berpengalaman dan dekat dengan Presiden&nbsp;Jokowi. Karena, Listyo merupakan mantan Ajudan Presiden Jokowi tahun 2014. Kemudian, Fickar melihat Listyo Sigit melewati beberapa angkatan seperti halnya Tito Karnavian.

Pakar Hukum Sebut Komjen Listyo Sigit Punya PR Besar yang Belum Tuntas

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi