JAKARTA, REQnews - Satgas patroli laut Bea Cukai Wilayah Khusus Kepulauan Riau bersama dengan Bea Cukai Tembilahan menggagalkan penyelundupan rokok ilegal. Peristiwa itu terjadi di perairan Pulau Buluh, Riau, Jumat, 15 Januari 2021.
Saat itu, pelaku melakukan aksi dengan empat unit kapal high speed craft (HSC) bermesin 6 x 250 PK tanpa nama dan satu buah kapal bermuatan orang banyak yang membawa rokok selundupan.
Kejadian tersebut bermula, dari kecurigaan petugas atas adanya pergerakan empat HSC yang beriringan. Kondisi tersebut cocok dengan informasi yang diperoleh intelijen. Kemudian, petugas melakukan pembuntutan sejak dari perairan Pulau Medang Lingga.
Namun, karena mereka menggunakan mesin dengan kapasitas di atas kelaziman, maka petugas tidak berhasil melakukan pencegatan. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, Syarif Hidayat mengatakan, pengamanan tersebut merupakan upaya bea cukai dalam melindungi Indonesia.
&ldquo;Tidak hanya untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya barang-barang ilegal yang tidak memenuhi ketentuan perundang-undangan, melainkan upaya nyata Bea Cukai dalam mengamankan penerimaan negara," ujar Syarif, Sabtu 16 Januari 2021.
Dari pencekalan tersebut, pihaknya menemukan rokok ilegal lebih dari 7,2 juta batang dengan potensi kerugian negara sebesar Rp 7,6 miliar. Menurut Syarif, modus penyelundupan rokok dan minuman keras dengan menggunakan HSC ini telah berulangkali dilakukan oleh kelompok mafia.
Terkait peristiwa itu, pihaknya telah bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan pendalaman kasus. "Pendalaman meliputi asal muasal rokok ilegal, pelaku-pelaku yang terlibat, bahkan pemilik atau penyedia HSC yang digunakan untuk menyelundup," kata dia.
Tercatat, di wilayah Kepulauan Riau total tangkapan rokok dan minuman keras di tahun 2019 sebanyak 31 tangkapan yang terdiri dari 12 HSC dan 19 Kapal non-HSC.
Sedangkan pada tahun 2020, bea cukai telah melakukan 20 tangkapan, yang terdiri dari 8 HSC dan 12 Kapal non-HSC. Total kerugian negara yang berhasil diselamatkan oleh patroli bea cukai lebih dari Rp 214,35 miliar.
"Sebagian dari tangkapan-tangkapan itu merupakan tangkapan dari kelompok pelaku penyerangan yang memang dikenal sebagai penyelundup yang kerap kali menyerang petugas&rdquo; katanya.
Hal yang serupa juga terjadi pada tahun 2014, kelompok tersebut pernah melakukan penyerangan ke kantor Bea Cukai Tanjung Balai Karimun. Hal tersebut dilakukan karena barang selundupannya ditangkap oleh petugas.

Berkat Intelijen, Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 7,2 Juta Batang Rokok Ilegal

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi