JAKARTA, REQnews - Perbuatan mesum sesama jenis yang dilakukan tenaga kesehatan (nakes) berinisial KA dengan pasien Corona berinisial JM (23) di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, membuat geger masyarakat.
Nasib sial bagi JM, karena dia ditetapkan sebagai tersangka penyebar konten pornografi dalam kasus tersebut. Sementara KA bisa tidur nyenyak karena lolos dari jerat hukum. Polisi pun menjelaskan alasan KA tidak ikut dijadikan tersangka.
"Karena UU kita belum ada yang mengatur. Kami tegaskan, yang diterapkan UU Informasi dan Transaksi Elektronik berkaitan dengan menyebarkan konten yang mengandung unsur konten pornografi atau asusila. Karena dia menyebarkan, dia kita jadikan tersangka," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi pada konferensi pers di Mapolres Jakarta Pusat, Jalan Garuda, Kemayoran, Jakpus, Selasa, 19 Januari 2021.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Burhanuddin menambahkan, penetapan JM sebagai tersangka telah berdasarkan proses penyelidikan dan hasil gelar perkara. "Berdasarkan hasil gelar dan proses penyelidikan yang dilakukan, yang bisa dijadikan tersangka adalah tersangka inisial JM," ujarnya.
Menurut Burhanuddin, pihaknya turut melihat dampak dari penyebaran konten pornografi yang dilakukan JM. Apalagi tersangka melakukan hubungan seks sesama jenis di Wisma Atlet yang merupakan fasilitas kesehatan.
"Selain pada perbuatannya, kita melihat dampaknya. Itu tempat ruang isolasi pasien covid, apalagi tersangka di sana melakukan isolasi dan bertemu dengan temannya yang bisa saja nanti menyebarkan ke orang lain. Itu juga menjadi atensi kami," katanya.
Kasus ini awalnya diunggah pemilik akun Twitter @bottialter pada Jumat lalu, 25 Desember 2020. Dia mengunggah screen capture atau tangkapan layar berisi percakapan mesum sesama jenis dengan perawat diduga di Wisma Atlet.
Cuitan tersebut pun viral dalam waktu singkat. Banyak netizen yang mengecam dan ramai-ramai melaporkan dugaan kasus mesum sesama jenis ini ke akun media sosial Kemenkes, BNPB, hingga Polri.
Polres Jakarta Pusat akhirnya menetapkan JM sebagai tersangka penyebar konten pornografi. Polisi mengamankan barang bukti berupa 2 handphone, kartu identitas nakes, dan bukti percakapan.
Keduanya terungkap berkomunikasi lewat aplikasi Blued saat berada di Wisma Atlet. Mereka kemudian bertemu di Tower 5, tempat JM menjalani isolasi mandiri dan melakukan hubungan seks sesama jenis sebanyak dua kali pada 24 dan 25 Desember 2020.
JM dikenai Pasal 36 juncto Pasal 10 UU No 44/2008 tentang Pornografi, kemudian Pasal 27 ayat 1 UU RI No 19/2016 tentang Perubahan atas UU RI No 11/2008 tentang Informasi dan/atau Transaksi Elektronik berkaitan dengan asusila dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda Rp 1 miliar.

Pasien Covid yang Mesum Sesama Jenis Jadi Tersangka, Pasangannya yang Nakes Gay Bebas

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi