JAKARTA, REQnews - Viral penyelenggara acara pernikahan mempromosikan nikah usia muda 12-21 tahun, nikah siri, hingga poligami. Komnas Perempuan pun mengecam hal tersebut, karena berpotensi adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Saya melihat bahwa penawaran paket pernikahan yang disampaikan oleh Aisha Weddings membawa resiko pada situasi perempuan mengalami KDRT," ujar Komisioner Komnas Perempuan Bahrul Fuad, Rabu 10 Februari 2021.
Bahrul pun berkomentar terkait dengan nikah sirih dan poligami yang dinilai akan merugikan perempuan. Misalnya, kata Bahrul, ketika nikah siri dan terjadi sengketa rumah tangga, pihak perempuan lebih dirugikan, karena tidak memiliki bukti sah adanya pernikahan.
"Pada kasus ini, pihak perempuan biasanya tak bisa menuntut hak sebagai istri untuk mendapatkan nafkah atau hak lainnya," ujar Bahrul. Namun, pernikahan dengan konsep tersebut juga akan merugikan anak. Kelahirannya, amsih kata Bahrul, hanya akan ditulis sebagai anak seorang ibu sehingga kehilangan hubungan dengan ayahnya.
Itu akan menyulitkan sang anak ketika akan mengakses hak waris dari sang ayah. Karena, tidak memiliki catatan resmi hubungan darah. "Nikah siri adalah bentuk kekerasan terhadap perempuan karena tidak diakuinya hak-hak perempuan dalam perkawinan," lanjutnya.
Terkait dengan poligami, Bahrul mengatakan bahwa perempuan yang terlibat dalam perkawinan poligami banyak mengalami kasus KDRT. "Perempuan yang terlibat dalam perkawinan poligami banyak yang mengalami kekerasan, baik kekerasan fisik, kekerasan psikis, dan kekerasan finansial atau penelantaranan," kata dia.
Ia pun meminta kepada pihak Kepolisian dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menindak kasus Aisha Weddings. "Saya berharap KPPPA dan kepolisian segera mengusut Aisha Weddings ini, karena sudah melakukan promosi yang cenderung melanggar UU dan merugikan perempuan," lanjutnya.

Komnas Perempuan Kecam Promo Aisha Weddings Soal Nikah Usia Muda

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi