JAKARTA, REQnews -&nbsp;Permadi Arya alias Abu Janda sudah diketahui publik, sebagai salah satu buzzer yang selalu membela pemerintahan Joko Widodo. Muncul dugaan, ia selama ini dibayar menggunakan uang dair Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN.&nbsp;
Anggota DPR RI Fraksi PKS Al Muzzamil Yusuf juga mempertanyakan hal tersebut. Ia kini tengah mencari tahu apakah Abu Janda dibayar pemerintah dengan anggaran negara atau dari sumber lain.
"Di tengah catatan sikap kritis terhadap dana influencer Permadi Arya dengan nama fiksi Abu Janda mengaku bahwa sejak 2018 menjadi tim sukses Pak&nbsp;Jokowi&nbsp;yang bergabung menjadi influencer,"&nbsp;kata Ak Muzzamil di Jakarta, Rabu 10 Februari 2021.
"Abu Janda mengaku dibayar dengan nominal besar tanpa menyebut jumlahnya pertanyaan kami untuk klarifikasi kepada publik, apakah Permadi Arya dibayar dengan anggaran APBN,"&nbsp;ujar dia menambahkan.
Selain itu, Muzammil juga melontarkan kritik atas penggunaan dana APBN untuk membiayai influencer.&nbsp;
Dia mengacu pada data Indonesian Corruption Watch (ICW) pada 20 Agustus 2020 yang menyebut pemerintah Jokowi telah menggelontorkan dana 90 M sejak 2014 untuk influencer dan key opinion leader.
"Disebutkan tak tertutup kemungkinan dana lebih besar dari daripada 90 miliar tersebut. Komentar serupa dari anggota komisi XI DPR bahwa wacana pemerintah untuk membayar influencer sebesar 72 M harus dihitung matang karena saat ini APBN tengah sulit," kata dia.
Dia kemudian mempertanyakan apakah pemerintah mengandalkan influencer di dalam negeri demokrasi ini.&nbsp;Apalagi dengan sikap Abu Janda, menurutnya tidak pantas ditiru.
"Kedua apakah demokrasi kita akan dibangun dengan influencer dengan karakter seperti Permadi Arya yang beberapa komennya menjurus pada tujuan rasialis dan penistaan agama, tuduhan rasialis terhadap Natalius Pigai," ujar Al Muzzamil.

Waduh, Abu Janda Jadi Buzzer Dibayar Pakai Uang APBN?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi