JAKARTA, REQnews - Viral, seorang guru honorer di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dipecat gegara mengunggah gajinya senilai Rp 700 ribu di media sosial. Terkait hal itu, Komisi X DPR mendesak pemecatan itu untuk dibatalkan.
"Saya menyayangkan, makanya kita minta supaya langsung ditarik, dibatalkan pemecatannya," ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda kepada wartawan, Kamis 11 Februari 2021.
Syaiful menilai jika kepala sekolah seharusnya tak memecat guru tersebut. Karena, persoalan itu sebenarnya bisa diselesaikan secara baik-baik.
"Ini tidak sepatutnya kepala sekolah mengambil kebijakan itu. Jadi secepatnya keputusan itu ditarik dan kemudian duduklah bersama dan lalu dipastikan motifnya apa terkait dengan itu," ujarnya.
"Karena saya meyakini semangatnya kan ingin ada perbaikan," lanjutnya. Ia pun mendesak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ikut bertindak terkait pemecatan tersebut.
Sementara itu, Syaiful juga berharap Kemendikbud dapat segera bertindak menangani kejadian itu melalui Dinas Pendidikan terkait. "Kita minta Kemendikbud dan Dinas untuk terlibat menuntaskan masalah ini, mencari, mendamaikan terus mencari jalan terbaik. Yang intinya tidak boleh ada pemecatan," kata dia.
Karena itulah, inisasi tersebut harus cepat dijalankan. "Nggak usah menjadi ramai, saya kira secepatnya Kemendikbud untuk mengambil inisiatif melalui Dinas Pendidikan terkait," katanya.
Ia pun meminta kepada kepala sekolah, agar tak menganggap gaji guru honorer menjadi sebuah aib. Syaiful berharap, agar kejadian tersebut dijadikan sebagai momentum perbaikan untuk kesejahteraan guru honorer selanjutnya, karena memang fakta di lapangan seperti itu.
"Karena itu kondisi umum dalam dunia pendidikan kita dan saya malah berterima kasih dengan ini lalu semoga menjadi momentum untuk perbaikan kita di masa-masa yang akan datang," lanjutnya.
Sebelumnya, guru honorer bernama Hervina (34), yang mengajar di SDN 169 Desa Sadar selama 16 tahun, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu dipecat oleh kepala sekolah. Hal tersebut dilakukan hanya karena mem-posting gajinya Rp 700 ribu di media sosial.
"Saya mulai mengabdi di situ Pak, 2005. Waktu 2005 itu 3 orang saja guru, 2 orang honor, 1 orang PNS," ujar Hervina kepada wartawan, Kamis 11 Februari 2021.
Ia membeberkan bahwa postingan tersebut bukan dianggap sebagai keluhan, apalagi merendahkan pihak sekolah. Tapi, karena postingan itu, ia justru dipecat tanpa diberikan kesempatan untuk menjelaskan motifnya itu.
"Pertamanya saya upload itu, saya dikasih dana bos selama 4 bulan Rp 700 ribu (gaji). Jadi saya bilang 'terima kasih banyak'. Itu suaminya kepala sekolahku yang kasih, kebetulan dia juga kepala sekolah SMP Satap sekalian guru kelas di SD," ungkapnya.

Viral! Guru Honorer Posting Gaji Rp 700 Ribu Dipecat, Komisi X DPR Desak Kemdikbud Lakukan Ini

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi