JAKARTA, REQNews - Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) Ade Armando mengapresiasi Presiden Jokowi yang meminta dikritik.
&ldquo;Dan marilah kita jujur melihat siapa sih pengkritik pemerintah yang ditahan atau dipenjara?,&rdquo; ucap Ade Armando dalam video berjudul &ldquo;Rocky Gerung Ngomel Ketika Jokowi Minta Dikritik&rdquo; yang disiarkan melalui chanel YouTube Cokro TV.
Menurut Ade, harus dibedakan antara pengeritik yang dilaporkan ke polisi dengan mereka yang dijadikan tersangka, dinyatakan bersalah, sampai akhirnya diadili dan ditahan.
Ade mengatakan dirinya dan sejumlah pendukung Jokowi, seperti Denny Siregar, Abu Janda, Eko Kuntadhi, sudah berulang kali dilaporkan ke polisi.
Namun mereka tidak ditetapkan sebagai tersangka atau ditangkap polisi karena laporan tidak memenuhi unsur pidana.
&ldquo;Saya sendiri lebih dari 10 kali diadukan ke polisi. Kalau kami tidak ditangkap, ya karena tidak ditemukan unsur pidana,&rdquo; tegas Ade.
Menurut Ade, selama Indonesia masih punya UU ITE yang diisi pasal-pasal karet, maka siapa pun bisa dilaporkan ke polisi.
UU ITE, kata Ade, bisa dimanfaatkan oleh siapa pun untuk melaporkan seseorang ke polisi hanya karena mengeluarkan pernyataan yang dianggap menghina atau mencemarkan nama baik.
&ldquo;Jadi fakta bahwa ada banyak orang diadukan ke polisi sama sekali bukan indikasi bahwa pemerintah anti kritik,&rdquo; kata Ade.
Ade membeberkan bukti bahwa pemerintah tidak membungkam kritik melalui kekuasaannya.
Ia menyebutkan sejumlah tokoh yang aktif mengkritik pemerintah, tetapi tidak ditangkap polisi, seperti Rocky Gerung, Refly Harun, Rizal Ramli, Tengku Zulkarnain, dan Krik Kian Gie.
&ldquo;Mereka terus mengkritik pemerintah, dan bebas mengkritik pemerintah setiap hari,&rdquo; ujar Ade.
&nbsp;

Pemerintah Tak Bungkam Kritikk, Ade Armando Sebut Rocky Gerung Tak Ditangkap

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi