JAKARTA, REQnews - Kabareskrim yang baru saja dilantik, Komisaris Jenderal Agus Andrianto, diminta fokus menyelesaikan kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI).
Selain itu, ihwal UU ITE yang belakangan ramai, juga harus menjadi atensi Agus. Sebab, seperti apa yang sudah diperintahkan oleh Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo, bahwa polisi harus selektif memproses kasus terkait UU ITE.
Permintaan tersebut disampaikan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). "Berkas kasus enam anggota FPI yang baru diberikan Komnas HAM harus jadi prioritas. Ini untuk menunjukkan keseriusan beliau menindak anggota yang melakukan pelanggaran," ucap Wakil Koordinator KontraS Rivanlee Anandar, Jumat, 19 Februari 2021.
Soal UU ITE,&nbsp;menurutnya, hal tersebut menjadi ujian bagi Agus untuk tidak mudah memproses secara hukum kebebasan berekspresi sebagaimana yang disampaikan presiden dan kapolri.
Rivanlee berharap, sebagai mantan Kepala Badan Pemelihara Keamanan, Agus bisa melihat kritik dan penyampaian pendapat, baik daring maupun luring, sebagai keniscayaan dalam demokrasi. "Bukan sebagai musuh negara," ucap Rivanlee.
Sebelum ditunjuk menjadi Kabareskrim, Agus Andrianto menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri (Kabaharkam). Jabatan itu ia emban sejak Desember 2019, menggantikan Komisaris Jenderal Firli Bahuri yang kini bertugas menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Agus juga dipercaya menjadi Kepala Operasi Terpusat Kontinjensi Aman Nusa II-Penanganan Covid-19.

Baru Dilantik jadi Kabareskrim, KontraS Sudah Beri Dua PR Ini ke Komjen Agus

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi