JAKARTA, REQnews - Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab (HRS), Aziz Yanuar menegaskan, penahanan terhadap mantan pentolan eks ormas FPI itu berlebihan.
Menurutnya, sejauh ini hanya HRS dan kerabatnya saja yang dihukum hingga ditahan di balik jeruji besi atas kasus pelanggaran protokol kesehatan berupa kerumunan. Sementara pihak lain yang juga menimbulkan kerumunan tidak dihukum maupun ditahan.
Aziz juga menyoroti sikap kepolisian yang dinilainya terkesan mempermainkan hukum terkait proses hukum kliennya. Hal ini dikuatkan dengan ketidakhadiran polisi sebanyak dua kali dalam sidang gugatan praperadilan yang diajukan HRS.
Diungkapkan Aziz, apa yang terjadi pada HRS bisa masuk dalam sejarah. Bahkan, jeratan hukum berlapis terhadap mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu bisa dicatatkan di Museum Rekor Indonesia (MURI). &ldquo;Kasus ini masuk sejarah dan rekor yang patut dicatat di MURI,&rdquo; ujar Aziz, Rabu, 3 Maret 2021.
Diketahui, Polri dalam hal ini Polda Metro Jaya kembali tidak menghadiri sidang praperadilan Habib Rizieq Shihab soal pelanggaran protokol kesehatan di Petamburan, Senin, 1 Maret 2021.
Polri mengatakan tidak menghadiri sidang merupakan hal yang wajar, asalkan memberitahu hakim terlebih dahulu. Polri juga berjanji hadir di sidang praperadilan ketiga nanti.

Dari Sekian Banyak Peristiwa Kerumunan Hanya HRS yang Ditahan, Pengacara Usul Raih Rekor MURI

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi