JAKARTA, REQnews - Perempuan bercadar hitam yang menerobos barikade Polisi di Bawaslu pada Demo 22 Mei dipastikan tak terkait dengan jaringan teroris. Kedatangan wanita itu sempat membuat suasana di sekitar Bawaslu menjadi tegang karena dia diduga membawa bom.
Kabid Humas menambahkan bahwa perempuan bercadar hitam, bernama Dewi Mustika Rini (32), yang menerobos barikade polisi sambil membawa ransel hitam tak tergabung dengan kelompok teroris.
&ldquo;Menurut keterangan Densus 88, yang bersangkutan (Dewi) tak ada jaringan teroris,&rdquo; jelas Kabid Humas pada Kamis, (23/05/19).
Diketahui bahwa Pada Rabu malam sekitar pukul 22.00, Dewi datang dari arah Monas dengan mengendarai sepeda motor seorang diri. Di perempatan patung kuda, petugas Dinas Perhubungan menghalaunya, sebab di sekitar Bawaslu sedang terjadi kericuhan antara demonstran dengan aparat. Jalan M.H. Thamrin ditutup.
Menurut seorang saksi mata, Dewi justru meninggalkan motornya dan berjalan kaki ke arah Bawaslu.
&ldquo;Tadi sudah dilarang, tapi motornya ditinggal,&rdquo; kata seorang saksi mata di lokasi.
Setelah lebih dari satu jam negosiasi, polisi yang berjaga di demo 22 Mei akhirnya bisa meminta perempuan itu melepaskan ransel, jaket hitam, serta kerudung dan cadarnya untuk memastikan tidak ada bom. Setelah diinterogasi, perempuan itu dipastikan bukan anggota kelompok teroris yang hendak menyerang Bawaslu.(*)

Siapa Perempuan Bercadar di Aksi 22 Mei? Ini Profilnya

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi