BEKASI, REQNews - Seorang lurah di Bekasi ketahuan melakukan pelecehan terhadap seorang pelayan warung. Lurah itu berinisial RJ dan ia telah mengaku bahwa memang telah melecehkan korban berinisial ER yang masih berusia 24 tahun.
Diketahui bahwa ER adalah seorang perempuan yang berdagang di warung kelontong di samping kantor kelurahannya.
Oleh karena itu, Komisi I DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat memanggil RJ pada hari Senin kemarin, 8 Maret 2021.
Dalam pemanggilannya itu, RJ disebut telah mengakui dirinya memegang bokong ER, sebagaimana yang dikatakannya dalam laporan polisi tanggal 11 Desember 2020 lalu.
"Lurah Pekayon Jaya menjawab bahwa ia tidak melakukan seperti yang disangkakan, tapi diakui oleh beliau bahwa dia menepuk bokong si wanita tersebut," papar Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi, Abdul Rozak, kepada wartawan, pada hari Senin, 8 Maret 2021.
Berdasarkan pengakuan ER kepada polisi, insiden tersebut terjadi pada 8 Desember 2020 dan rupanya bukan hanya insiden tepuk bokong yang dilakukan oleh RJ.
ER bercerita bahwa insiden tepuk bokong terjadi saat ia mengantar minuman ke salah satu ruangan di kelurahan.
Lalu kali kedua ia mengantar minuman, beberapa menit berselang, ER mengaku dirinya dikuncikan di ruangan itu.
RJ kemudian kembali melakukan pelecehan dengan meremas bokong dan memegang payudara korban.
Namun, hal-hal itu tidaklah diakui oleh RJ di hadapan Komisi I DPRD Kota Bekasi. Lurah berkepala plontos itu juga membantah bahwa pintu ruangan terkunci.
Saat ditemui wartawan, RJ tampak tergesa-gesa tatkala ditanya perihal dugaan pelecehan seksual yang menimpanya.
"Apa yang dibicarakan Insya Allah sudah clear. Biar ranah hukum yang berjalan," tutur RJ.
"Kita ikuti saja peraturan yang sudah ada kita jalanin," pungkasnya.

Dipanggil DPRD, Lurah di Bekasi Ngaku Lecehkan Pelayan Warung

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi