JAKARTA, REQnews -&nbsp;Pakar politik Ray Rangkuti ikut berkomentar soal wacana jabatan Presiden RI, yang kini diemban Joko Widodo menjadi tiga periode, atau bertambah dari yang sebelumnya hanya dua periode saja sesuai dengan UU.
Bagi Ray, wacana presiden tiga periode ini dari banyak aspek, sulit untuk terwujud karena ada beberapa alasan yang mendasar.
&ldquo;Secara teknis terkait waktu ya, hanya dua tahun itu sulit untuk mengubah, misalnya, satu pasal dalam UUD 1945. Karena, harus ada keterlibatan dari semua partisipasi masyarakat dan diputuskan dalam sidang MPR dan DPR,&rdquo; kata Ray, seperti dikutip dari&nbsp;Republika, Sabtu 13 Maret 2021.
Ray menegaskan, jabatan tiga periode untuk presiden itu tidaklah patut, apalagi bila posisi orang nomor 1 di Indonesia diisi oleh sosok yang tidak layak, namun lama berkuasa.
Menurutnya, dua periode sudah cukup atau maksimal, karena masyarakat Indonesia memiliki gairah politik yang tinggi dan jabatan tiga periode bisa menghambat regenerasi.
&ldquo;Jadi, kalau presiden atau kepala daerah lebih dari dua periode, sangat potensial menghambat regenerasi yang nantinya akan menimbulkan pengangguran politik,&rdquo; ujar dia.
Lebih lanjut, jabatan tiga periode disebut dapat menimbulkan resistensi politik yang luas. Apalagi dari kelompok pegiat HAM, demokrasi, antikorupsi, dan lainnya, jabatan yang terlalu lama dianggap berbahaya
&ldquo;Sulit wacana tersebut diwujudkan. Apalagi, itu kalau hanya dimaksudkan untuk meloloskan Pak Jokowi menjadi tiga periode,&rdquo; kata Ray.

Mungkinkah Jabatan Presiden RI Jadi 3 Periode? Begini Kata Pakar

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi