JAKARTA, REQnews - Akhmad Muqowam, mantan Ketua Komisi IV DPR RI itu mengatakan bahwa pemerintah harus memberikan bimbingan dan arahan kepada petani untuk menjalankan fungsi produktivitasnya.
Itu disampaikannya menanggapi persoalan impor beras yang belakangan ini menjadi perbincangan hangat di publik. "Saya kira begini, yang paling utama adalah kita harus dipahami bahwa negara ini adalah negara agraris, sehingga tidak ada namanya kesulitan untuk melakukan upaya produktivitas terhadap yang namanya beras," ujar Muqowam kepada REQnews.com di acara Munas ke-2 IKA FH Undip, Minggu 28 Maret 2021.
Ia pun sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Budi Waseso (Buwas) selaku Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog). "Saya kira kalau kemudian ditanya impor beras penting atau tidak, saya sepakat apa yang disampaikan oleh Bulog," katanya.
"Bahwa Pak Budi di DPR menyampaikan impor tahun 2018 sekian, 2019 sekian, 2020 sekian. Terus kemudian penyerapan hasil-hasil pertanian di tahun 2018 sekian, 2019 sekian, 2020 sekian. Itu udah oke semua menurut saya," sambungnya.
Menurutnya, tinggal bagaimana pemerintah memberikan arahan dan bimbingan. "Agar petani dan juga linkesnya petani itu bisa termudahkan dengan baik dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi produktivitasnya," ujar mantan Wakil Ketua DPD RI tahun 2018 itu.
Jadi, kata dia, saya berada dalam posisi apa yang disampaikan kepala Bulog ini make sense dan itu berpihak pada petani. "Ngapain impor beras lagi, nggak perlu ada impor beras," tegasnya.&nbsp;
Sebelumnya, Buwas mengatakan berdasarkan hasil dari penyerapan produksi padi para petani di masa panen raya, stok beras nasional aman dengan kapasitas mencapai 1 juta ton.
"Setelah berminggu-minggu semua Direksi Bulog turun ke sawah untuk memantau dan memastikan penyerapan produksi petani dalam negeri, per hari ini stok beras Bulog sudah tembus satu juta ton," ujar Budi Waseso dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, 28 Maret 2021.
Stok beras tersebut didapatkan dari penyerapan gabah beras petani pada musim panen raya 2021 yang dilakukan hampir sebulan penuh oleh manajemen Perum Bulog. Stok beras nasional satu juta ton merupakan batas aman dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Budi Waseso atau yang biasa dipanggil Buwas menjelaskan bahwa realisasi penyerapan yang dilakukan Bulog sampai dengan akhir Maret tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.
Sampai dengan 26 Maret 2021, Bulog sudah menyerap sebanyak lebih dari 180.000 ton setara beras produksi dalam negeri dari seluruh Indonesia.
Buwas mengatakan serapan harian Bulog tahun ini rata-rata sudah mencapai 10.000 ton per hari. Jumlah tersebut diperkirakan akan cenderung meningkat lagi dalam beberapa minggu ke depan.

Pak Buwas Seneng Nih, Muqowam Ikut Haramkan Pemerintah Impor Beras

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi