JAKARTA, REQnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku siap menghadapi adanya gugatan praperadilan yang diajukan terkait dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
"KPK hargai upaya yang akan dilakukan oleh sejumlah pihak di antaranya MAKI tersebut karena memang ketentuan hukumnya mengatur demikian," ujar Plt. Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya, Jumat 2 April 2021.
Ia pun menegaskan bahwa pihaknya telah berupaya maksimal dalam penanganan perkara itu. Menurutnya, KPK sempat mengajukan upaya hukum luar biasa yakni peninjauan kembali (PK), namun ditolak oleh MA.
Kemudian, KPK juga telah meminta pendapat dan keterangan ahli hukum pidana merespon putusan kasasi Syafruddin. Namun, kesimpulannya tidak ada upaya hukum lain yang dapat ditempuh KPK.
"Oleh karena syarat unsur adanya perbuatan penyelenggara negara tidak terpenuhi sedangkan SN dan ISN sebagai orang yang turut serta melakukan perbuatan bersama-sama dengan SAT selaku penyelenggara negara maka demi kepastian hukum KPK menghentikan penyidikan perkara dimaksud," kata dia.
Sebelumnya, KPK mengumumkan penerbitan SP3 terkait dengan dugaan korupsi penerbitan surat keterangan lunas terhadap pengutang BLBI dengan tersangka Sjamsul Nursalim dan istri, Itjih Nursalim, Kamis 31 Maret 2021.
Namun, keputusan tersebut menuai pro kontra. Terkait itu, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengatakan akan melakukan gugatan praperadilan.
Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengatakan bahwa gugatan tersebut sebagai bentuk tanggungjawab dan sumbangsih warga terhadap penanganan korupsi di Indonesia.
Ia pun mendesak agar KPK tetap melanjutkan proses penyidikan kasus tersebut. Sebab, kata dia, telah ditemukan beberapa bukti. Menurutnya, keputusan tersebut membuat kesempatan untuk membuka 'borok' kasus BLBI jadi hilang.

Seru Nih! KPK Siap Hadapi Gugatan MAKI soal SP3 BLBI

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi