JAKARTA, REQnews -&nbsp;Penyuntikkan vaksin AstraZeneca di Inggris menjadi malapetaka. Sebanyak 30 orang mengalami pembekuan darah, dan tujuh di antaranya meninggal dunia.
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) mengatakan, risiko pembekuan ini kecil kasusnya, namun cukup mengejutkan.
"Dari 30 laporan sejak 24 Maret, tujuh orang meninggal," kata pernyataan MHRA, seperti dikutip dari&nbsp;France24, Sabtu 3 April 2021.
Namun, efek samping mengerikan itu belum ditemukan pada vaksin lain, seperti Pfizer. MHRA menyebut, setelah mengetahui efek dari AstraZeneca, banyak negara kemudian menangguhkan dan membatasi penggunaannya.
Awal pekan ini pemerintah Jerman sepakat membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca. Vaksin tersebut hanya akan digunakan untuk warga berusia 60 tahun atau lebih.
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menyebut, kasus pembekuan darah menjadi pertimbangan keputusan itu.&nbsp;
"Ini tentang menimbang risiko efek samping yang statistiknya kecil, namun serius," kata Spahn.
Belanda juga menangguhkan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca untuk warga berusia di bawah 60 tahun . Kementerian Kesehatan Belanda mengungkapkan hal itu dilakukan setelah pihaknya menerima laporan terbaru dari badan pemantauan obat Lareb. Mereka pun berdiskusi dengan otoritas kesehatan.
Keputusan tersebut menyebabkan pembatalan jadwal vaksinasi bagi 10 ribu warga di sana. AstraZeneca mengatakan sedang bekerja dengan otoritas Belanda untuk menjawab pertanyaan apa pun yang mereka ingin ajukan.

Vaksin AstraZeneca Bahaya Banget, 7 Orang Tewas Usai Disuntik

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi